Insitekaltim, Samarinda – Fenomena bisnis “coming soon” di kalangan Generasi Z atau Gen Z sempat ramai di media sosial (medsos). Dilansir dari Kompasiana, anak-anak muda kerap memiliki impian membuka usaha dan hanya sampai ke tahap “segera buka (coming soon). Ada juga yang bahkan sudah sampai ke tahap open PO (membuka jasa pemesanan).
Kali ini, seorang mahasiswa semester 3 di salah satu universitas di Samarinda, Caca (22) pernah mengalami hal serupa. Ia mencoba merintis usaha kue kering, namun akhirnya berhenti di tahap branding tanpa realisasi produk.
Saat diwawancarai, mahasiswa ini mengaku optimis saat memulai. Ia bahkan telah membuat akun medsos untuk promosi dan merancang konsep branding yang menarik. Namun, kesibukan kuliah dan kurangnya perencanaan menjadi penghalang utama.
“Saya melihat peluang besar di industri kue kering,” ungkapnya, Minggu (22/12/2024).
“Sulit membagi waktu antara kuliah dan bisnis,” jelasnya singkat.
Selain itu, ia mengaku menghadapi tantangan dalam menciptakan engagement (perjodohan) di medsos. Tanpa langkah nyata seperti produksi atau pemasaran, ide bisnis tersebut akhirnya terhenti.
Serupa, teman kuliah Caca bernama Hiza (21) juga mencoba merintis usaha hampers untuk momen spesial, namun usahanya terhenti sebelum benar-benar berjalan. Mahasiswa ini awalnya optimis dengan idenya.
“Saya ingin membuat hampers yang unik dan personal,” katanya.
Ia bahkan sudah membuat medsos untuk promosi, mendesain konsep hampers, dan membangun branding. Namun, langkah berikutnya tidak berjalan sesuai rencana. Tantangan utama yang ia hadapi adalah kurangnya waktu dan modal.
“Saya kesulitan mengatur semuanya sendiri,” tutur Hiza.
Selain itu, ia merasa tekanan kuliah dan kurangnya pengalaman bisnis turut memengaruhi keputusan untuk menghentikan proyek tersebut.
Fenomena ini menggambarkan tantangan generasi muda dalam menyeimbangkan ambisi dan eksekusi. Meski gagal, para Gen Z ini tetap optimis untuk mencoba lagi di masa depan dengan perencanaan yang lebih matang.