Insitekaltim, Samarinda – Maraknya berita hoaks mulai meruntuhkan ideologi Pancasila terutama di kalangan anak muda. Kemajuan teknologi membuat berbagai informasi mudah menyebar bebas hingga menimbulkan keresahan masyarakat.
Kekhawatiran itu disampaikan Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Badan Bangsa Kesbangpol Provinsi Kalimantan Timur Fatimah Waty saat menjadi narasumber dalam acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bersama Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur Nidya Listiyono. Sosialisasi dihadiri mahasiswa Teknik Industri Universitas Mulawarman Samarinda di Angkringan Purnawa Jalan Wijaya Kusuma Samarinda, Minggu (5/3/2023).
“Gempuran teknologi yang luar biasa saat ini sudah mencekoki anak-anak kita, generasi muda kita. Jadi mereka mudah terpapar hal-hal yang berbau negatif,” sebutnya.
“Tapi bukan maksud saya hanya mereka (generasi muda) yang mudah terpapar ya, tapi sebagian besar masyarakat juga ikut terkena dampaknya (berita hoaks),” tambah Fatimah.
Dalam penyampaian materi wawasan kebangsaan itu, Fatimah menekankan pentingnya generasi muda dalam toleransi dan demokrasi sebagai warga negara yang baik.
Fatimah juga menyinggung faktor ekonomi yang merupakan faktor paling utama mengapa seseorang bisa terpengaruh dengan berita hoaks, sehingga ideologi Pancasila dalam dirinya mudah tergerus dan menjauhi akhlak wawasan kebangsaan.
“Malah yang kita temui ya, faktor ekonomi itu adalah faktor yang paling utama kenapa orang-orang mudah kehilangan ideologi Pancasila. Karena mereka kesulitan dalam ekonominya sehingga mudah terpengaruh berita hoaks,” ujarnya.
Terkait banyaknya informasi bohong melalui media, Fatimah ingatkan para mahasiswa yang hadir harus mencari kebenaran berita yang mereka terima terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya agar tidak terjadi kemerosotan dalam wawasan kebangsaan.
Tak lupa Fatimah menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan seorang mahasiswa merupakan bela negara. Tugas mereka sama pentingnya dengan tugas pemerintah yaitu menjalankan kewajiban mereka sebaik-baiknya dalam belajar.