Insitekaltim, Samarinda — Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman (FIB Unmul) kembali menggelar Etno Art Festival (EAF) 2025 sebagai agenda tahunan Himpunan Mahasiswa Etnomusikologi (HIMA Etno).
Kegiatan puncak berlangsung di lingkungan Universitas Mulawarman (Unmul) Kota Samarinda, Sabtu, 22 November 2025.
Ketua Panitia EAF 2025 Muadz Madhani mengatakan, festival ini merupakan agenda rutin mahasiswa Etnomusikologi dalam merawat sekaligus memperkenalkan kekayaan musik tradisi Kaltim kepada publik.
“EAF ini adalah acara puncak etno setiap tahun. Tahun depan juga akan dilaksanakan lagi sebagai agenda tahunan kami,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, EAF 2025 menampilkan berbagai repertoar musik yang terinspirasi dari bunyi-bunyi tradisi di Benua Etam. Komposisi yang disajikan mengangkat ciri khas musikal daerah, sekaligus mengadaptasi unsur nada yang pernah berkembang dalam berbagai festival musik lokal.
Tidak hanya menghadirkan pertunjukan seni, rangkaian EAF 2025 juga dilengkapi dengan seminar etnomusikologi yang digelar pada Kamis, 20 November 2025.
Seminar tersebut mengangkat tema vokal Lemaloq, seni tutur masyarakat Dayak Kenyah yang memiliki keunikan dalam teknik vokal dan ekspresi musikal.
“Kami ingin EAF tidak hanya berisi pentas, tetapi juga pengetahuan berbasis budaya,” jelas Muadz.
Menurutnya, tujuan utama EAF adalah sebagai ruang edukasi sekaligus pelestarian budaya lokal melalui seni pertunjukan.
Sejumlah seniman daerah turut dilibatkan dalam festival ini untuk memperkuat nilai otentik sekaligus memperluas jangkauan publik terhadap seni tradisi Kaltim.
“Kami tidak hanya menampilkan musik, tetapi juga mengangkat nilai budaya agar semakin dikenal luas,” tambahnya.
Muadz juga menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras panitia dan antusiasme penonton yang hadir. Ia berharap EAF terus berkembang dan menjadi ciri khas Prodi Etnomusikologi Unmul di mata masyarakat luas.
“Harapan saya, EAF ke depan dapat terus berjalan sesuai ekspektasi dan menjadi keunikan bagi masyarakat umum, karena menyangkut kreativitas musik tradisi yang menjadi ciri khas Etnomusikologi Unmul,” tutupnya.
Melalui EAF 2025, mahasiswa Etnomusikologi FIB Unmul kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga, merawat, dan mempopulerkan kekayaan musik tradisi Kaltim kepada generasi muda dan masyarakat luas.

