Insitekaltim,Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), mengundang anak yatim, dalam persiapan pelaksanaan program Gratispol, yang akan dilaksanakan besok 21 April, dengan dibalut halalbihalal bernuansa spiritual, pada Minggu, 20 April 2025, di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim,

Agenda ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi pasca-Idulfitri, tetapi juga sarat muatan doa bersama dan penyampaian pesan moral kepada masyarakat.
Wahyuni Hermaningsih Seno Aji, turut hadir menyambut masyarakat yang berasal dari berbagai elemen. Ia menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan acara dan mengapresiasi semangat peserta yang sudah hadir sejak pagi hari.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar dan penuh kehangatan. Kehadiran ibu-ibu PKK, remaja dari sekolah, SLTP, SLTA, hingga teman-teman dari komunitas menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan di Kaltim masih sangat kuat,” ujarnya.
Wahyuni Hermaningsih Seno Aji, menyampaikan kesannya terhadap diskusi yang terjadi antara peserta dan penceramah.
“Pertanyaan-pertanyaan dari peserta sangat kritis dan membangun, seperti soal bahaya judi online dan bagaimana mendidik anak di tengah arus informasi yang begitu deras. Koh Deni memberikan jawaban yang sangat membumi dan inspiratif,” ucap Wahyuni Hermaningsih Seno Aji, yang sering dipanggil Bunda Seno.
Kehadiran 100 anak yatim dari Yayasan Darul Falah turut menghadirkan suasana haru dan khidmat. Mereka secara khusus diundang untuk mengikuti doa bersama, sebagai bentuk dukungan spiritual terhadap peluncuran program Gratispol, untuk mempermudah akses layanan administrasi kependudukan, terutama bagi kelompok rentan.
Anak-anak yatim tersebut juga menerima santunan dari panitia, sebagai wujud empati sosial dari penyelenggara acara.
“Kita ingin acara hari ini penuh keberkahan. Doa dari anak-anak yatim ini menjadi kekuatan moral bagi kita semua, agar program pemerintah bisa berjalan lancar dan memberi manfaat luas,” ujar salah satu perwakilan panitia penyelenggara.
Kehadiran mereka menandakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memiliki dimensi religius, tetapi juga menjadi ruang edukasi sosial dan kebangsaan, sekaligus memperlihatkan peran aktif perempuan dalam mendukung program-program pemerintah yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Program Gratispol, sebagai langkah inovatif dalam mempermudah serta membebaskan biaya beberapa jenis layanan kependudukan, khususnya bagi pelajar dan masyarakat yang kurang mampu.
Melalui kegiatan seperti halalbihalal dan doa bersama ini, pemerintah berupaya memperkuat bukan hanya aspek teknis pembangunan, tetapi juga fondasi sosial dan spiritual yang diyakini menjadi kekuatan utama Kaltim dalam menghadapi tantangan masa depan.
Koh Deni menekankan pentingnya peran keluarga, khususnya orang tua, dalam membentengi anak-anak dari dampak buruk tersebut melalui pendekatan komunikasi yang baik.
Ia juga menyinggung masalah perjudian, terutama yang merambah kalangan muda, sebagai ancaman serius yang perlu diwaspadai bersama.