Oleh : Sukri Ketua JMSI Kaltim
Insitekaltim,Samarinda-Charta Politika Indonesia belum lama ini merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur yang menempatkan Wali Kota Samarinda Andi Harun menjadi yang tertinggi.
Andi Harun mengalahkan duet imcumben, Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Charta Politika menyebut dari survei yang dilakukan di 10 kabupaten dan kota di Kaltim, Andi Harun dipilih 30,3% responden. Sedangkan Isran hanya dimaui 18,9% responden dan Hadi Mulyadi 13,1%.
Hasil survei ini mungkin saja akan mempengaruhi keputusan Gubernur Isran Noor untuk maju ke pemilihan gubernur (pilgub) 2024 mendatang.
Ketika pertanyaan itu dilontarkan wartawan, seperti biasa Isran hanya mengirim jawaban menggelitik.
“Apakah Pak Gubernur akan tetap maju?” tanya wartawan saat berada di Titik Nol Nusantara, pekan lalu.
“Saya gak pernah mundur. Ke samping aja gak pernah, apalagi mundur,” canda Isran disambut tawa para jurnalis.
Bila menilik Pilgub 2018 lalu, Isran Noor didukung beberapa partai, di antaranya adalah Partai Gerindra dan PKS. Seperti diketahui, Partai Gerindra saat ini dipimpin oleh Andi Harun yang juga Wali Kota Samarinda, sang pemilik elektabilitas tertinggi versi Charta.
Apakah hasil survei ini akan menjadi pintu untuk menduetkan keduanya menjadi pasangan Isran-Andi? Atau Andi Harun secara terbuka bersiap untuk menjadi lawan Isran. Bisa jadi.
Wagub Hadi Mulyadi sendiri ketika ditanya apakah masih akan melanjutkan duet Kaltim Berdaulat, ia mengaku masih akan menunggu sikap politik Gubernur Isran Noor.
“Yang pasti Februari itu saya akan maju ke DPR RI. Setelah itu, kalau Pak Isran masih mau bergandeng dengan saya, mengapa tidak?” kata Hadi, akhir September lalu.
Eskalasi politik masih sulit diprediksi kata Hadi. Sebab bukan tidak mungkin, Gubernur Isran Noor akan ikut bersaing dalam arena pemilihan presiden di tahun yang sama.
“Jadi apa ke depan, belum bisa disampaikan sekarang,” tambah Hadi.
Seperti diketahui beberapa nama disebut-sebut akan bertarung di pilgub dua tahun mendatang. Nama-nama yang muncul antara lain Rudi Mas’ud, Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Wali Kota Bontang Basri Rase, Bupati Kutai Timur Ardiansyah, Safaruddin, Anggota DPR RI dan sejumlah nama lainnya. Sayangnya, hingga saat ini belum ada tokoh perempuan yang mencuat untuk bertarung menuju suksesi Kaltim 2024.