Insitekaltim, Samarinda – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyoroti tantangan besar dalam pemerintahan Indonesia, yakni adanya disparitas antara kebijakan pemerintah pusat dengan implementasi di tingkat daerah.
Akmal Malik menjelaskan bahwa disparitas antara kebijakan pusat dan implementasi daerah sering kali menyebabkan ketidakefektifan program pembangunan.
Ia menilai bahwa banyak kebijakan pusat yang tidak selaras dengan kebutuhan spesifik di daerah, sehingga implementasinya di tingkat lokal menjadi kurang optimal.
“Kesesuaian antara kinerja pemerintah daerah dan target nasional adalah hal yang harus berkolerasi. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang kuat agar tidak terjadi perbedaan arah antara pusat dan daerah,” tegas Akmal dalam prosesi penganugerahan Satya Lencana Karya Satya di Pendopo Odah Etam, Senin (6/1/2025).
Menurutnya, kurangnya koordinasi dan komunikasi menjadi salah satu penyebab utama dari kesenjangan ini. Ia menekankan perlunya dialog yang intensif antara pusat dan daerah dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan kebijakan.
Selain itu, Akmal juga menyoroti pentingnya optimalisasi sumber daya yang ada di daerah. Ia menyebutkan bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya manusia, industri, maupun infrastruktur, yang harus dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita memiliki banyak potensi di Kalimantan Timur, namun tanpa sinergi yang baik, potensi ini hanya akan menjadi angka-angka di atas kertas. Peran pemerintah daerah menjadi sangat vital untuk memastikan implementasi berjalan dengan baik,” ujarnya.
Akmal juga memberikan apresiasi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) yang telah merancang berbagai target pembangunan berbasis hasil nyata dan dampak langsung bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Akmal menyoroti sejumlah isu sosial yang memerlukan perhatian khusus, seperti penanganan kemiskinan, disabilitas, gelandangan dan korban bencana. Ia menekankan perlunya kebijakan yang terintegrasi agar dapat memberikan solusi konkret bagi masyarakat.
“Hari ini kita jadikan sebagai momen refleksi untuk memperbaiki cara kerja kita,” tuturnya.
Acara yang menjadi tuntutan peringatan HUT ke-68 Provinsi Kalimantan Timur ini, Akmal mengajak seluruh ASN dan pemangku kepentingan untuk menjadikan momentum ini sebagai titik awal penguatan kolaborasi.
Ia meyakini bahwa semangat kebersamaan adalah kunci dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
“Tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memperkuat sisi sosial dan pemberdayaan masyarakat,” tambah Akmal.