Reporter: Nuril – Editor: Redaksi
Insitekaltim,Sangatta – Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Diskop UMKM) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan melakukan pembinanaan UMKM yang memanfaatkan wilayah hutan.
Melalui penggunaan anggaran dana bagi hasil (DBH) dana reboisasi (DR) dengan berdasarkan SK Bupati, Diskop UMKM Kutim akan melakukan pembinaan UMKM berbasis hasil hutan.
“SK nya masih di Bappeda, SK tersebut terkait penggunaan DBHDR dari pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk kegiatan UMKM,” ungkap Kepala Diskop UMKM Kutim, Darsafani kepada Insitekaltim.com, Rabu (22/06/2022)
Adapun program pembinaan yang dimaksud diantaranya pengolahan tanaman bambu menjadi kerajinan yang berada di Kecamatan Muara Ancalong, Muara Bengkal dan Muara Wahau. Dimana hasil kerajinannya berupa tusuk gigi, piring bambu atau tusuk sate hingga anyaman.
Lalu pengolahan gula aren dan turunannya yang berada di Kecamatan Muara Bengkal, Sangkulirang dan Teluk Pandan dengan hasil gula aren berbentuk seperti semut dan dikemas kecil-kecil.
“Lalu pengolahan madu yang berada di Sangatta Selatan dan Teluk Pandan dimana madu bisa dibuat seperti permen,” terangnya.
Terakhir pengolahan buah mangrove menjadi kopi yang berada di Kecamatan Sangkulirang dan Kaliorang. Dimana pengolahan tersebut menjadi inovasi yang unik. Pasalnya belum banyak yang mengetahui buah mangrove bisa menjadi kopi.
“Nah nanti kami sediakan sarana prasarananya, seperti pembuatan rumah produksi dan mesin produksi yang dibutuhkan,” tandasnya.
Disamping itu, pihaknya juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM untuk menambah kompetensi dalam memproduksi hasil hutan tersebut.