Insitekaltim, Samarinda — Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dalam memperkuat jejaring komunikasi publik di daerah.

Komitmen ini disampaikan oleh Sekretaris Diskominfo Kaltim Edi Hermawanto Noor saat membuka kegiatan “Perkenalan Tugas dan Fungsi Bapeten dalam Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Indonesia” yang berlangsung di Kantor Diskominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, pada Jumat, 1 Agustus 2025.
“Kami mencoba menggerakkan apa yang akan disampaikan oleh Bapeten. Kami harapkan seluruh peserta dapat menyimak dengan baik, karena ini menjadi tugas kita bersama. Perwakilan Bapeten telah hadir bersama kita untuk menyampaikan pemaparan materi. Jika di sela-sela nanti ada hal-hal yang ingin ditanyakan, kami persilakan,” ujar Edi dalam sambutannya.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi kedua institusi untuk menjajaki kerja sama strategis dalam mendukung penyebarluasan informasi publik terkait isu-isu ketenaganukliran. Ditemui usai acara, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten Ishak menyampaikan pentingnya sinergi antara lembaga pengawas pusat dan stakeholder daerah.
“Kegiatan hari ini kami ingin membangun jejaring kerja, khususnya dalam aspek komunikasi publik dengan pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Diskominfo Kaltim. Harapannya, jika ada isu-isu terkait informasi publik, kami punya partner di daerah sehingga lebih mudah mengomunikasikan banyak hal, khususnya dalam aspek pengawasan ketenaganukliran,” ujar Ishak.
Menurutnya, kehadiran mitra strategis di tingkat daerah sangat penting dalam memperluas jangkauan informasi dan membangun pemahaman masyarakat yang lebih baik mengenai manfaat dan pengawasan tenaga nuklir.
Lebih lanjut, Ishak menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi nuklir memiliki cakupan luas, mulai dari sektor kesehatan hingga industri. Salah satu contoh konkret adalah penggunaan teknologi nuklir dalam mendiagnosa dan mengobati penyakit seperti kanker, dengan metode penyinaran menggunakan zat radioaktif untuk membunuh sel-sel kanker.
Selain bidang medis, teknologi nuklir juga dimanfaatkan dalam eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi, serta dalam jangka panjang, untuk energi alternatif melalui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), meskipun hingga kini Indonesia belum mengoperasikan PLTN secara resmi.
Ishak menambahkan bahwa perkembangan media digital memberikan peluang besar dalam diseminasi informasi terkait pemanfaatan nuklir. Media sosial, situs daring, hingga kanal YouTube menjadi ruang baru untuk menyampaikan informasi secara luas dan efektif kepada publik.
“Dulu hanya media cetak, sekarang online, media sosial, bahkan YouTube. Ini membuka akses informasi tentang bagaimana nuklir bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. Diseminasi ini membuat masyarakat makin paham, bahwa nuklir bukan hanya urusan teknologi, tetapi juga perlu pengawasan ketat dari lembaga yang berwenang,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa pengawasan menjadi unsur vital dalam pemanfaatan teknologi nuklir, untuk mencegah potensi risiko dan memastikan keamanannya bagi masyarakat.
Dalam penutupnya, Ishak mengapresiasi kesiapan Kalimantan Timur dalam menyambut peluang pemanfaatan teknologi nuklir, khususnya dengan telah diterapkannya teknologi tersebut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda. Ia juga menyatakan optimisme terhadap peningkatan peran nuklir di masa depan, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Ke depan, dengan hadirnya IKN, pemanfaatan nuklir bisa berkembang lebih luas. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan bisa terus berkolaborasi agar pemanfaatan nuklir dilakukan secara aman, terpantau, dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri