
Reporter : Nanda – Editor – Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) dr. Bahrani Hasanal mengatakan saat ini tengah mengusulkan penginstalan ulang alat Tes Cepat Molekular (TCM) Tuberkulosis milik RSUD Kudungga Kutim kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, agar bisa digunakan sebagai alat tes cepat untuk Covid-19.
Mengingat setelah mendapat kabar dari Kemenkes RI, bahwa alat TCM yang biasa digunakan bagi penderita Multidrug Resistant Tuberkulosis (MDR-TB), ternyata bisa digunakan sebagai alat Tes Cepat Molekular Covid-19, setelah sebelumnya dilakukan penginstalan ulang dan penambahan reagen,” ungkapnya kepada awak media, Senin (13/4/2020).
“Dari informasi yang kami dapat ternyata alat TCM, yang biasanya digunakan untuk pasien MDR-TB (Multidrug Resistant Tuberkulosis, red) dapat digunakan untuk TCM Covid-19. Namun harus diinstall ulang terlebih dahulu. Kami bersama Dinkes Kaltim sudah bersurat kepada pusat agar alat TCM-TB yang ada di setiap rumah sakit di Kaltim, bisa dilakukan penginstalan ulang,” terangnya.
Dikatakan, Bahrani bahwa saat ini hampir semua rumah sakit besar di Indonesia dan Kaltim pada khususnya sudah memiliki alat TCM-TB, termasuk RSUD Kudungga. Jika memang nantinya proses penginstalan ulang sudah dilakukan dan memang bisa berfungsi, maka tentu akan semakin mempercepat proses pemeriksaan dan diagnosa pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kutim, baik yang saat ini tengah menjalani rawai inap maupun yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Saat ini yang membuat lamban adalah setiap sampel hasil tes swab PDP Covid-19, harus dikirim ke Surabaya atau Jakarta dan membutuhkan waktu hampir seminggu. Mulai dari proses pengiriman sampel hingga hasilnya. Jika memang nantinya alat tes TBC (Tuberkulosis, red) ini sudah bisa digunakan sebagai alat tes cepat Covid-19 . Maka dalam waktu 6 jam sudah bisa diketahui hasilnya. Apakah pasien tersebut positif atau negatif,” jelasnya.
Lebih jauh,jika semua daerah di Indonesia bisa melakukan pengetesan cepat Covid-19, dengan metode VCR, maka selain memudahkan penanganan atau tindakan medis, juga akan mempengaruhi angka perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia. Saat ini, jumlah temuan positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai angka di atas 4.500 kasus.
Sementara yang dinyatakan sembuh sebanyak 380 kasus dan meninggal 399 kasus. Namun jika bisa dilakukan pemeriksaan secara cepat dan massal di semua daerah, maka kemungkinan angka temuan positif bisa terdeteksi secara cepat sehingga asumsi kematian akibat virus ini hanya 2 persen, bisa tercapai di Indonesia.