Insitekaltim,Sangatta – Mengoptimalkan pelayanan yang mendekat pada masyarakat, serta menjangkau wilayah pelosok untuk kepengurusan administrasi kependudukan (adminduk), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kutai Timur (Kutim) menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada operator registrasi adminduk di kecamatan dan desa se-Kutai Timur.
Upaya mendekatkan pelayanan adminduk kepada masyarakat telah dibuktikan oleh Disdukcapil Kutim lewat inovasi sistem aplikasi Layanan Sistem Informasi Administrasi Pelayanan Kependudukan (Siap Kawal) yang telah diluncurkan sejak tahun 2022 lalu.
Aplikasi Siap Kawal ini bisa ditelusuri dan dibuka oleh masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan selain perekaman dan pencetakan e-KTP. Namun rupanya masih banyak masyarakat yang belum paham atau gagap teknologi (gaptek) terhadap penggunaan aplikasi ini.
Maka dari itu Disdukcapil Kutim menggelar kegiatan pelatihan kepada operator registrasi yang diutus dari masing-masing kecamatan dan desa.
Kegiatan ini pun didukung penuh dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman bertempat di Hotel Royal Victoria Sangatta, Kutim, Senin (21/8/2023).
Ardiansyah menyebutkan program pendekatan pelayanan adminduk salah satu program prioritas dirinya bersama Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang.
“Makanya saya selalu mendukung apapun upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam memperoleh administrasi kependudukan,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, adapun gagasan lain Disdukcapil Kutim yang berhasil diterapkan adalah pencetak dan perekaman e-KTP di kecamatan-kecamatan. Hal ini tentu sangat mempermudah masyarakat yang kesulitan menjangkau Kantor Disdukcapil Kutim.
Sementara itu, Kepada Disdukcapil Kutim Jumeah menerangkan sebetulnya masyarakat bisa secara langsung mengakses sistem aplikasi Siap Kawal untuk mengurus adminduk seperti pengurusan akta nikah, kelahiran ataupun perubahan status.
Namun jika tidak paham, maka bisa berhubungan langsung dengan operator registrasi adminduk di kecamatan maupun desa masing-masing.
“Kita gelar pelatihan untuk operator ini dibagi menjadi tiga gelombang. Pertama untuk 30 orang, kedua 70 orang dan terakhir 30 orang sehingga di semua kecamatan dan desa ada yang membantu masyarakat,” pungkasnya.