Insitekaltim,Sangatta – Peningkatan SDM dan kesetaraan pendidikan merupakan hak seluruh anak bangsa. Akan hal ini Pemkab Kutim melalui Disdikbud berupaya agar anak-anak bangsa yang mengenyam ilmu pengetahuan di pendidikan nonformal juga mendapatkan pengakuan dalam bentuk ijazah.
“Lewat program jemput bola kami upayakan anak-anak di pendidikan nonformal (PNF) bisa mendapatkan hak yang sama dan diakui oleh negara,” kata Kabid Pendidikan Luar Sekolah Achmad Junaidi kepada awak media usai pembukaan kegiatan Cara Pelayanan Jemput Bola Program Pendidikan Non Formal di Pondok Pesantren Ibnu Kasir yang berlokasi di Jalan Sawito Pinrang, di Kanal 3 Sangatta, Sabtu (12/8/2023) sore.
Disdikbud Kutim bakal memberikan sekolah paket untuk anak-anak Pondok Pesantren Ibnu Kasir, mulai dari paket A hingga paket C tentu lewat proses pembelajaran yang akan diatur oleh pemerintah dan pengurus pondok pesantren.
“Nanti akan ada guru yang akan membimbing anak-anak untuk ujian paket. Kita yang siapkan tenaga pengajar,” jelasnya.
Adapun Pondok Pesantren Ibnu Kasir merupakan sekolah nonformal pertama yang mendapat program ini. Namun Disdikbud Kutim berkomitmen sekolah paket ini akan dilakukan merata di seluruh daerah sejak jenjang pendidikan sekolah PAUD atau taman kanak-kanak.
“Tahun ini kita juga menyasar ke beberapa sekolah nonformal, termasuk di kecamatan-kecamatan,” tuturnya.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan kualitas anak bangsa, Disdikbud Kutim akan menggelar pelatihan dan kursus peningkatan SDM dan keterampilan anak-anak sekolah nonformal.
Program ini akan menjadi salah satu program utama Bidang Pendidikan Luar Sekolah Disdikbud Kutim di tahun 2024 mendatang sehingga diharapkan dukungan dan sinergi seluruh sekolah-sekolah nonformal.
“Tahun ini pengurusan sekolah paket, tahun depan kita ada pelatihan-pelatihan dan kursus untuk pendidikan nonformal,” pungkasnya.