Insitekaltim,Bontang – Kasi Survailance dan Imunisasi MR, Dinkes Bontang, Adi permana membeberkan beberapa hasil risetnya mengenai Foging yang selama ini dianggap mampu membunuh nyamuk Aedes Aegypti, sayangnya banyak informasi yang beredar ternyata salah, efeknya banyak masyarakat yang menuntut pemerintah untuk melakukan foging ke daerah yang terkena kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Belum lama ini, Adi mengungkapkan, Foging hanyalan membuang uang dan waktu saja, sementara hal itu hanya mampu membunuh nyamuk sekitar 50 persen saja.,” Banyak masyarakat kita percaya foging dapat membunuh nyamuk, namun anggapan itu salah, foging hanya mampu membuat nyamuk pergi, kemudan kembali lagi, dapat juga menyebabkan nyamuk berpindah, saya rasa ini tidak efektif selain harganya yang mahal,” jelas Adi.
Lebih lanjut, ada beberapa hal yang salah kerap kali dilakukan, yaitu dengan melakukan foging di luar rumahnya saja, sementara nyamuk Aedes Aegypti biasanya bersarang di rumah, seperti bak kamar mandi yang menjadi tempatnya berkembang biak.
“Biasanya foging hanya diluar saja, ini menyebabkan nyamuk masuk kedalam rumah,” ujarnya.
Selain itu, waktu foging kerap kali keliru. Dimana foging dilakukan dari pagi hingga siang, padahal racunnya akan hilang jika terkena sinar UV (Matahari)
“Banyak bertanya kenapa foging gak sampai selesai, sementara masih banyak lingkungan RT yang belum terkena foging, inilah anggapan masyarakat yang keliru. Foging itu dilakukan hanya dari jam 7- 9 pagi, dan jam 5-6 sore,” paparnya.
Minimnya pengetahuan masyarakat soal foging menyebabkan suatu kendala, dirinya berharap masyarakat dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan selalu menguras bak mandi.
” Kalau dulu hanya 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur, tapi sekarang menjadi 5M yaitu ditambah memakai lotion atau kelambu dan membasbi jumantik,” ujarnya.
Dirinya berharap, masyarakat tidak lagi hanya mengandalkan foging, namun juga melalukan 5M, dimana lebih efektif,” Jika Masyarakat tidak melakukan 5M dan hanya mengandalkan foging, tentu saja itu percuma,”tandasnya (yulianti)