Insitekalti,Samarinda- Aksi penolakan pembangunan pabrik semen di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat kembali digelar, Senin (8/4/2019) dihalaman Kantor Gubernur Jl Gajah Mada. Aksi penolakan tersebut sebelumnya berakhir ricuh pada saat turun aksi bulan Maret lalu.
Sehari sebelum aksi, Humas Aliansi Masyarakat Peduli Karst, Andi Muhammad Akbar, mengatakan,”Kami sudah belajar dari pengalaman demonstrasi sebelumnya yang sempat berjalan ricuh. Kita pastikan demo kali ini tidak ada terulang kembali, kita akan laksanakan lebih krearif dengan aksi-aksi teatrikal,” ungkapnya.
Namun sayangnya, ucapan Humas AMPK Andi Muhammad Akbar tidak bisa dikuti oleh para demonstrasi yang ikut turun kejalan. Aksi tersebut berujung ricuh bahkan adu fisik mahasiswa dengan aparat keamanan.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi pun menanggapi aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Karst (AMPK),Hadi langsung mendatangi massa yang sedang aksi
“Saya sudah mengajak berdialog tapi ditolak. Malah mempersulit dengan hal-hal teknis,” Kata Hadi usai menemui para mahasiswa yang tengah berorasi.
Ia,mengemukakan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mengkaji semua data-data yang diberikan oleh investor maupun AMPK terkait pembangunan pabrik semen.
“Semua permasalahan dibahas dengan para OPD terkait. Tidak bisa langsung dicabut saja. Kami menerima para investor tapi tidak langsung memberikan izin,” tegas Hadi.(Er)