Insitekaltim, Samarinda – Penulis kenamaan Dewi Lestari atau yang akrab dengan nama panggungnya Dee Lestari mengungkap cara mendapatkan inspirasi untuk menulis.
Berhasil meluncurkan berbagai novel best seller seperti Filosofi Kopi, dan Perahu Kertas, Dee Lestari yang juga penulis lagu “Malaikat Juga Tahu” ini mengatakan inspirasi datang dari mana saja, bahkan sesederhana saat menyikat gigi.
“Saat saya menyikat gigi misalnya. Saat tiba-tiba dihampiri sebuah melodi di kepala saya, saya mencoba merangkai kata di dalamnya. Oh bagusnya ada kata udara dan malaikat. Selesai itu, langsung saya aplikasikan ke piano dan terciptalah lagu,” ujarnya dalam acara Gebyar Anugerah Literasi di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Senin (14/10/2024).
Pada tahun 1996, kala itu Dee Lestari masih seorang mahasiswi. Ia masih tinggal di rumah keluarganya yang sederhana di lantai dua. Pemandangan lantai dua rumah tersebut tidak seindah itu, namun diakuinya, ia bisa melihat bentuk-bentuk awan yang bervariasi.
Di setiap sore menjelang senja, Dee Lestari akan menyempatkan diri melihat variasi bentuk awan tersebut. Apakah sepotong awan akan berbentuk kelinci atau berbentuk gunung. Setiap bentuk-bentuk unik dari awan itu ia tuangkan dalam tulisannya.
“Saya akan termenung sebentar sambil membayangkan apa sih bentuknya dan saya tulis untuk jadi bagian dari tulisan saya,” kata wanita 48 tahun ini.
Tak ingin omong kosong, Dee Lestari mempraktikkan bagaimana inspirasi itu datang dari mana saja. Ia bertanya kenapa partisipan yang hadir saat itu untuk mencari benda apa saja yang bisa mereka sodorkan. Ada seorang partisipan yang memberikan sebuah boneka berwarna merah muda, berbulu halus dan menggemaskan.
Spontan, Dee Lestari merasa sangat tertantang karena boneka tersebut memiliki kesulitan tersendiri untuk dijabarkannya melalui kata-kata. Tak butuh waktu lama, ia berhasil membuat sebuah karangan cerita yang mendeskripsikan boneka tersebut menjadi petualangan ringan.
“Saya tak tahu apakah ini? Sosok kecil mungil, sosok yang menggemaskan, tetapi yang saya tahu dia akan berpetualang,” tutur Dee Lestari menceritakan potongan inspirasi dari boneka tersebut.
Walau telah berada di panggung penulis besar, Dee Lestari tak luput dari kegagalan. Memulai tulisannya sejak SD, karangannya hampir tidak pernah dilirik oleh majalah atau koran manapun. Tetapi, semangat dan dorongan sang ibunda, mampu membawanya hingga saat ini.
Dee Lestari berharap semua penulis yang sedang berjuang meluncurkan karyanya, tidak berputus asa. Sebab, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.
“Semangat terus. Saya juga mengalami semua itu. Writing block, tidak di-publish, semua sudah pernah,” tutupnya.