Reporter : Angel – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Bontang – Dua calon wali kota mengikuti debat publik perdana Pilkada Bontang 2020. Keduanya menyampaikan visi dan misi Bontang lima tahun mendatang. Mereka adalah calon wali kota nomor urut 01 Basri Rase dan calon wali kota nomor urut 02 Neni Moerniaeni.
Pantauan Insitekaltim di Hotel Grand Mutiara Sabtu, (7/11/2020) malam, Basri Rase didampingi Najirah, calon wakil wali kota pendampingnya. Dia terlihat datang menggunakan kemeja berwarna putih.
Basri Rase mendapat kesempatan pertama membacakan visi dan misi.
Basri menerangkan pentingnya ekonomi kerakyatan, seperti pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan mendukung peningkatan ekonomi nasional.
“Kalau saya terpilih menjadi wali kota Bontang, yang menjadi fokus kami adalah pemberdayaan usaha mikro, kecil dan usaha menengah,” kata Basri.
Dikatakan Basri bahwa Kota Bontang harus siap hidup tanpa industri migas. Basri berharap peningkatan UMKM sebagai denyut nadi perekonomian rakyat Bontang harus disiapkan jauh-jauh hari.
“Kami akan lakukan program-program yang menyentuh langsung masyarakat kecil, kami akan wajibkan bagi ASN, non ASN, pegawai-pegawai kita minta untuk menggunakan produk-produk lokal,” tegas Basri.
Pemerintahan perlu mengupayakan terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan ketentraman dan keamanan berusaha. Basri akan memberikan bantuan stimulan dan pelatihan serta penyederhanaan prosedur perjanjian usaha, keringanan pajak dan sebagainya.
“Kami akan bangun mall UMKM. Selain itu akan kami bangun tempat anak muda berkesenian. Kami akan adakan pelayanan khusus untuk turis (wisatawan) yang berkunjung ke Bontang untuk diantar ke tempat-tempat UMKM, ” ucap Basri.
Saat ditanya tentang kesiapan Kota Bontang menghadapi Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN), Basri akan menyiapkan Kota Bontang dengan maksimal melalui program-program yang pro rakyat.
“Kita kuatkan UMKMnya, kuat SDMnya, dan kuat budayanya. sehingga kita lebih siap menghadapi IKN ini,” tandasnya.