Insitekaltim,Samarinda – Wali Kota Samarinda Andi Harun menjadi narasumber dalam kuliah umum di Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Tahun 2024.
Dengan tema “Penguatan Karakter Mahasiswa FISIP Sebagai Agen Perubahan di Era Society 5.0”, Andi Harun langsung membuka diskusi melalui pertanyaan dengan mahasiswa baru itu.
Zulfa, seorang mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan dengan bersemangat melontarkan pertanyaan soal karier orang nomor satu di Kota Tepian ini.
“Kenapa memilih karier politikus? Karena politikus karier yang agak berbahaya, terus saya minta saran apakah ada anak muda yang ingin menjadi politikus yang keren?” tanya Zulfa.
Politikus Partai Gerindra ini menjawab. Dirinya mengawali karier politiknya melalui latar belakang sebagai pekerja tambang. Namun, setelah bertambahnya usia, ia mulai berpikir memiliki karier lain.
Fisik yang kuat dibutuhkan dalam industri pertambangan. Seiring berjalannya waktu, fisiknya pun tidak sebugar mahasiswa baru. Dia mulai melirik dunia hukum yang juga menyebabkan ketertarikannya terhadap politik.
“Sangking tertariknya, saya ambil S3 Hukum Pidana. Saat ini, saya juga masih menjadi pengacara,” ujarnya di Gor 27 September Unmul, Sabtu (10/8/2024).
Setelah berkecimpung dalam dunia hukum, Andi Harun mulai merambah dunia politik. Tak langsung menjadi Wali Kota Samarinda seperti saat ini, ia menceritakan kembali masa-masa awalnya dalam politik.
“Saya masuk partai politik jadi anggota DPRD provinsi selama lima periode dan jadi wali kota terpilih saat ini, setelah kalah satu kali dalam pencalonan wali kota dahulu,” jelasnya.
Sehubungan dengan tajuk, Andi Harun menjawab kembali pertanyaan Zulfa yang menyebut bahwa karier politikus memiliki risiko bahaya yang besar.
Manusia terlahir selalu bersamaan dengan risiko. Menurutnya, apapun yang terjadi baik tidak melakukan apa-apa dan yang telah melakukan sesuatu adalah sama, memiliki risikonya masing-masing.
Risiko diperlukan untuk membentuk karakter. Karakter yang diutarakannya adalah karakter seorang pemimpin. Kendati demikian, Andi Harun menyampaikan bahwa karakter saat ini dipengaruhi oleh keadaan finansial.
“Dulu anak orang kaya sama anak orang tidak punya, itu sama-sama tangguh. Sekarang sudah mulai berbeda, si tidak punya lebih tangguh dari si kaya,” sebutnya.
Dijelaskannya bahwa keadaan finansial ini memengaruhi kemampuan bertahan seorang anak. Anak orang kaya cenderung ditimang oleh harta orang tuanya, sehingga lupa untuk bersiap menghadapi masa depan.
Kembali terkait karakter, Andi Harun menekankan para mahasiswa perlu mengambil risiko dan beradaptasi di era digital yang serba cepat ini.
Kedua kemampuan ini juga diperlukan untuk bersiap menghadapi berbagai tantangan yang lebih pelik ke depannya.