Insitekaltim,Samarinda – Perdebatan seputar kehadiran pemain diaspora di Tim Nasional (Timnas) Indonesia, CEO PT Jakarta Raya League Taufik Jursal Efendi telah lama menjadi suara kritis. Sejak tahun 2014, Efendi secara tegas menolak konsep naturalisasi pemain.
“Saya termasuk orang yang sejak awal tidak sepakat dengan hadirnya naturalisasi dan ini pernah saya sampaikan sejak tahun 2014,” ungkap Efendi, Jumat (26/4/2024).
Meskipun demikian, ia mengakui upaya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam memberikan kesempatan kepada pemain diaspora atau keturunan Indonesia yang berada di luar negeri untuk memperkuat timnas.
Dalam menghadapi situasi ini, Efendi menekankan perlunya konsistensi dan pemikiran jangka panjang dari PSSI.
Meskipun memberikan kesempatan kepada pemain diaspora, Efendi memperingatkan bahwa pentingnya tetap fokus pada pembinaan dan persiapan pemain-pemain lokal di Indonesia.
“Kita harus konsekuen dan harus berpikir jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Apa yang dilakukan oleh PSSI saat ini di bawah kepemimpinan Bapak Eric Tohir. Saya berpikir bahwa kita perlu prestasi, kita perlu menjaga marwah bangsa ini melalui sepak bola,” menurutnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa prestasi di pentas internasional harus diimbangi dengan pengembangan bakat-bakat lokal melalui peningkatan kompetensi dalam jangka panjang.
“Pada posisi saat ini, kita memberikan kesempatan banyak kepada pemain-pemain diaspora atau yang dinaturalisasi untuk membela timnas Indonesia,” paparnya.
“Namun, kita juga harus memperhatikan persiapan pemain-pemain dari Indonesia sendiri melalui jenjang kompetensi,” sambungnya.
Terakhir, Efendi memberikan panggilan kepada seluruh pecinta sepak bola Indonesia untuk bersatu dan berusaha keras menuju kejayaan sepak bola Indonesia di panggung internasional.
“Jaya sepak bola Indonesia. waktunya Indonesia mengibarkan merah putih di mata dunia,” tegasnya.