
Reporter : Nanda – Editor – Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Bupati Kabupaten Kutai Timur H. Ismunandar mengikuti acara High Level Meeting (HLM), yang di gelar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kaltim melalui konferensi video, diruang rapat Dinas Kominfo dan Perstik Kutim, Jum’at (15/5/2020).
Rapat tersebut untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan ditengah pandemi Covid-19 dan selama Ramadan serta Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Turut hadir dalam rapat, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Daerah Irawansyah, Asisten I Suko Buono, Asisten II Sutoto serta kepala OPD terkait. HLM TPID secara virtual dari ruang rapat kegiatan turut melibatkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, bupati/walikota se-Kaltim melalui konferensi video. Plt Sekretaris Provinsi Kaltim, Asisten Perekonomian dan Adbang Kaltim, Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Kepala Biro Perekonomian Setda Kaltim, Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Kesbangpol Kaltim, Kepala Dinas Perhubungan Kaltim, Kepala Kadivre Perum Bulog Kaltimra.
Dalam kegiatan rapat tersebut membahas beberapa hal. Diantaranya, upaya menjaga kelancaran distribusi pangan, pemantauan berkala pasokan di pasar tradisional, khususnya bahan pangan rawan inflasi. Untuk menghindari perilaku penimbunan. Pemantauan harga secara intensif melalui laminetam.id sehingga dapat menjadi refrensi pengambilan keputusan dan upaya kerjasama antar daerah dengan wilayah produsen.
Bupati H Ismunandar menjelaskan, bahwa bahan pokok di Kutim masih aman. Sentral produksi pertanian di Kaubun dan Long Mesangat sedang panen. “Jadi untuk menutupi pembagian sembako (terutama beras) dibeli dari petani yang sebagian besar dari dua daerah tersebut,” terang Ismu saat melaporkan kondisi Kutim pada Plt Sekretaris Provinsi Kaltim, Muhammad Sabani.
Ismu mengatakan, bahwa dalam menghadapi Covid-19 ini, Pemkab Kutim lebih mengutamakan menjaga stabilitas harga. Selain itu, Pemkab Kutim melalui Disperindag telah meluncurkan aplikasi “My Aspal” (aplikasi dari asosiasi pedagang kaki lima). Sehingga masyarakat bisa membeli melalui aplikasi tersebut, tanpa harus keluar rumah.
Lanjutnya, kalau masyarakat kita layani melalui aplikasi ini, kerjasama dengan pasar dan pelaku UKM di Kutim. Dengan masyarakat belanja melalui aplikasi ojek online bisa mengambil peluang ini, sebagai pengantar makanan atau barang lainnya.
Dari data Disperindag Kutim bahwa yang mengalami kenaikan harga adalah lombok. Maka dari itu, Kutim pada April lalu telah mencanangkan gerakan memanfaatkan lahan dan pekarangan rumah, untuk tanam pangan, yang juga diikuti 18 Kecamatan di Kutim.