
Insitekaltim,Sangatta – Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa korupsi masih merupakan permasalahan serius yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Dalam upaya menghadapi tantangan ini, ia memandang penting untuk melawan korupsi sejak dini, mengingat sulitnya mengatasi dampaknya jika telah merasuki struktur kehidupan masyarakat.
“Saya kira korupsi bisa merasuk dari berbagai kesempatan dan tempat. Oleh karena itu, kita harus bersiap sejak dini untuk tidak memberikan peluang bagi korupsi dalam kehidupan kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat,” ujar Bupati Ardiansyah Sulaiman pada acara Sosialisasi Anti Korupsi, dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi sedunia, di Ruang Akasia, GSG Bukit Pelangi Sangatta, Selasa (14/11/2023).
Bupati menekankan pentingnya kesadaran terhadap ancaman korupsi di negara demokratis dan berkeadilan. Korupsi, menurutnya, bukan hanya pelanggaran hukum dan etika, melainkan juga tindakan yang bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM), karena merugikan hak orang lain dan berpotensi membahayakan masyarakat.
“Kita harus menyadari bahwa korupsi adalah kejahatan yang luar biasa dan harus kita hadapi dengan cara yang luar biasa pula,” tegasnya.
Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan bahwa pencegahan korupsi merupakan pekerjaan berat yang harus dilakukan bersama-sama dengan komitmen yang kuat. Dalam acara tersebut, dihadirkan pembicara dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bidang pencegahan, yang memberikan wawasan terkait strategi pencegahan korupsi.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dalam memerangi korupsi demi kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Dihadiri Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Zubair, para Staf Ahli Bupati, Kepala Inspektorat Kabupaten Kutim Muhammad Hamdan, Kepala Perangkat Daerah lainnya, Wakil Ketua I DPRD Kutim Asti Mazar, Tim Komisi Pemberantasan, Koordinator Wilayah pencegahan dan KPK khusus wilayah Kaltim Rusfian dan jajarannya serta undangan lainnya.