Insitekaltim,Samarinda – PT Berkah Salama Jaya (BSJ) bekerja sama dengan Universitas Mulawarman lakukan proyek budidaya maggot yang berlokasi di Jalan Widya Gama Dusun Bhakti Luhur RT 2 Desa Tani Bhakti Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kepala Laboratorium Psikologi Hewan, Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Unmul Prof Rudy menjelaskan budidaya maggot memiliki peluang besar dalam dunia bisnis lantaran biaya yang dikeluarkan sedikit.
Tidak hanya soal biaya yang relatif murah, maggot miliki kadar protein yang sangat tinggi sehingga bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan.
“Tidak hanya itu, maggot juga punya anti bakteri yang dapat membunuh kuman atau bakteri jahat,” kata Rudy saat menjelaskan kepada karyawan PT BSJ dan mahasiswa Universitas Mulawarman, Senin (3/10/2022).
Karena miliki kadar protein tinggi dan anti bakteri, Universitas Mulawarman berhasil mengeluarkan produk hasil budidaya maggot, berupa sabun cuci tangan, minyak maggot, pakan dan maggot kering yang baik untuk di konsumsi.
“Maggot kering bisa untuk makanan ikan koi, bisa untuk pakan ayam. Sementara kotoran maggot bisa untuk pupuk,” tuturnya.
Ia mengatakan, memelihara dan memegang maggot sama halnya dengan kita memegang uang atau berbisnis yang mampu mendongkrak ekonomi pembudidaya maggot.
“Ini (rumah budidaya maggot) sebagai rumah contoh bagi masyarakat yang ingin menekuni program budidaya maggot,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pakan makan maggot berasal limbah atau bahan yang terbuang khususnya bahan dari organik. Salah satunya kotoran sapi serta dedak dan beberapa campuran lainnya.
“Untuk makan maggot, kotoran sapi dan dedak. Yakni satu kilogram kotoran sapi dengan satu kilogram dedak yang kemudian dicampur dengan 4 sendok gula, 1 bungkus Masako, 1 botol minum Yakult serta 1 liter air bersih,” ujarnya.
Dirinya pun berharap dengan adanya rumah contoh masyarakat sekitar dapat langsung melihat proses budidaya maggot, sebab tidak hanya untuk beberapa manfaat budidaya maggot bisa membantu pengelolaan limbah seperti limbah rumah tangga.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kemitraan PT BSJ, Suwarno mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program yang menguntungkan masyarakat.
“Ini kan murah karena yang digunakan itu kotoran hewan yang difermentasi untuk tumbuh kembang maggot, apa lagi di sini punya kandang ternak,” ungkapnya.
Dalam program tersebut, ia menjelaskan akan melibatkan masyarakat Desa Tani Bakti terkait pengembangan maggot.
“Nanti kami libatkan masyarakat desa sesuai permintaan Profesor Rudy kemarin, untuk bisa menumbuhkan kembangkan budaya maggot,” tandasnya.