Insitekaltim,Samarinda – Menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat mulai melakukan berbagai persiapan untuk menyambut Lebaran dengan penuh suka cita.
Salah satu yang juga tak ketinggalan untuk dipersiapkan yakni baju Lebaran. Hal satu ini terbilang sudah menjadi tradisi secara tidak langsung di Indonesia.
Pakaian baru yang dipakai di hari raya dianggap mayoritas orang sebagai cerminan datangnya hari kemenangan melalui penampilan.
Namun dalam masa perburuan baju Lebaran secara langsung atau offline, masyarakat seolah dipecah menjadi dua kubu. Kubu berburu di mal dan kubu berburu di toko.
Keduanya nampak sama dalam hal berburu pakaian tapi ternyata memiliki arti dan perbedaan tersendiri yang dirasakan oleh masyarakat.
Misalnya saja Rizky Handayani (25) seorang guru mata pelajaran kimia di SMA Negeri 17 Samarinda. Guru muda ini mengaku lebih memilih membeli di toko karena harga yang ditawarkan sesuai dengan kantongnya.
Membeli baju di toko memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Menurut Kiki harga baju di mal sering kali jauh lebih mahal. Alasannya ada pajak sewa tempat dan belum lagi biaya parkir yang harus dikeluarkan.
Kemudian, ia tidak harus berpergian jauh menuju mal yang ada di Samarinda Kota, rumahnya yang berada di wilayah Samarinda Seberang juga ada toko-toko pakaian yang menjual berbagai model baik untuk baju sehari-hari maupun Lebaran.
Untuk itu, membeli baju di toko masih menjadi cara favorit bagi Kiki sapaan akrabnya ini guna menunjang penampilannya di hari kemenangan.
“Karena pasti harganya beda, bisa 3-4 kali lipat, di sini-sini saja juga ada (Samarinda Seberang), dekat juga,” ujar Kiki.
Beda halnya dengan Lani (27) yang cenderung akan mencari kebutuhannya di mal. Ia mengungkapkan bahwa di situasi seperti saat ini, puasa dan panas terik, ia akan memilih berbelanja di pusat perbelanjaan dengan fasilitas AC yang berfungsi baik.
Kondisi tempat ia berbelanja memengaruhi seberapa besar keinginannya untuk membeli di tempat itu. Sekalipun jauh, Lani akan dengan senang hati menyusuri perjalanan demi berbelanja nyaman.
Kala itu, Lani tengah berbelanja sepatu untuk pelengkap atribut Lebarannya dan sandal untuk pergi bekerja ataupun digunakan sehari-hari di Mal Samarinda Square atau yang juga dikenal sebagai Mal Robinson, Sabtu (6/4/2024).
Kemudian, ia menjelaskan bahwa banyak koleksi menarik dan terbaru yang ditawarkan pihak ritel di mal sehingga mudah baginya sekali berpergian dan mendapat dua tiga barang sekaligus.
“Kenapa saya beli di mal? Karena ini lagi puasa, saya cari tempat yang dingin terus yang pilihannya banyak. Kalau di mal pilihannya banyak dan sekaligus biasanya jadi ada dalam satu tempat,” jelasnya.
Ketika ditanya terkait harga yang lebih mahal dari toko, Lani menjawab jika ia tidak mempermasalahkan soal harga. Baginya ada kualitas maka ada harga yang harus dibayar.
Ia juga cenderung memilih barang dengan harga tertentu untuk mendapat fungsi dan keawetan yang tahan lama agar tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk perbaikan atau membeli baru.
“Tidak masalah, yang dicari memang yang berkualitas. Harga tidak masalah, yang penting tempatnya oke, harga sesuai kemampuan dan barang bagus,” pungkasnya.