Insitekaltim,Samarinda – Sosok berkarisma dan tangguh seorang tentara memang menarik untuk dikupas lebih mendalam. Peran prajurit abdi negara itu mendapatkan tempat tersendiri dalam hal profesi paling memikat untuk berkarier.
Berbicara mengenai tentara, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Dendi Suryadi belakangan kian menjadi sorotan. Sosok militer pertama dari Kutai Kartanegara (Kukar) yang mencapai pangkat jenderal bintang satu itu menghiasi media pemberitaan dengan kabar bahwa dirinya akan maju dalam kontestasi Pilkada Kutai Kartanegara (Kukar).

Tapi bukan untuk mendalami bagaimana proses pencalonannya, Brigjen Dendi hadir dalam Podcast Kabar Tuntas di Studio Podcast MSI Group lantai II, Selasa (23/7/2024), untuk berbagi kisah penyemangat agar generasi muda mau terjun bertugas sebagai tentara sepertinya.
Walau sudah bukan rahasia umum bahwa menjadi tentara tidaklah mudah, bukan berarti tidak bisa. Brigjen Dendi merasa bertanggung jawab untuk memberikan motivasi kepada generasi muda.
“Sebagai tokoh masyarakat di Kalimantan Timur, saya merasa perlu untuk saling menyapa, memberikan semangat dan menginspirasi,” ujarnya.
Suami dari Ira Suryadi ini membahas tentang komitmen, fokus dan pentingnya memberi teladan yang baik. Juga, tidak pantang menyerah dalam menghadapi berbagai situasi. Tetap berdiri tegak, mendongakkan kepala sambil terus berdoa.
“Tantangan yang kita hadapi harus dihadapi dengan tekad yang kuat,” tegasnya.
Brigjen Dendi berpesan kepada generasi muda bahwa masa depan tidak bergantung pada siapapun, melainkan diri sendiri. Apapun tindak tanduk yang dilakukan saat ini, akan terekam dalam benak dan teraplikasi dalam hidup. Jangan sampai terlena dengan usia yang masih muda.
Ada kabar baik bagi anak muda yang doyan main game online. Di mana fenomena bermain game perang seperti Free Fire dan PUBG, Brigjen Dendi menganggap ini wajar selama berdampak positif yang bisa menjadi pemicu kuat untuk masuk akademi militer ke depannya.
“Game perang bisa menjadi inspirasi positif asalkan tidak berubah menjadi kekerasan yang merugikan,” pungkasnya.