
Insitekaltim,Samarinda – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kaltim Tahun 2024 di Ballroom Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Kamis (20/6/2024).

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kaltim sekaligus ketua panitia Rudi Safriadi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas partisipasi seluruh perwakilan BPBD dan relawan se-Kaltim yang hadir untuk saling bertukar informasi terkait situasi di lapangan dan medan kerja masing-masing.
Kegiatan bertajuk “Mewujudkan Satu Data Terintergrasi dan Akurat Untuk Efektifitas Penanggulangan Bencana”, ini menekankan pentingnya pemutakhiran sebuah data dalam penanganan bencana. Tidak menganggap bahwa data yang ada saat ini salah, namun Rudi menjelaskan adanya perbedaan data yang tersaji antara pihak satu dan lainnya.
“Posisi Pusdalops belum kuat. Saya tidak katakan bahwa data tersebut yang disajikan tidak bisa dipercaya atau tidak benar, tapi legalitas data harus yang akurat,” tekan Rudi.
Tentu perbedaan data ini akan menyebabkan keterlambatan atau kekeliruan di lapangan yang dapat mengakibatkan tidak efektifnya langkah yang diambil guna mempercepat penanganan bencana.
“Dalam masa transisi kebencanaan, status bencana sah saja yang ada tetapi tidak ada keseragaman data. Jadi mari kita seragamkan data ke depan,” ujar Rudi.
Selain itu, Rudi menyampaikan adanya keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan penanganan bencana juga menjadi kendala yang harus disikapi serius. Penanganan bencana sangat memerlukan tenaga yang tidak hanya cakap dalam medan tetapi juga berjiwa tangguh.
Selain itu, kerja sama sangat diperlukan dalam percepatan tanggap bencana. Tidak hanya BPBD itu sendiri, tetapi sewaktu-waktu harus melibatkan stakeholder dan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, contohnya Dinas Kehutanan.
“ini menjadi bagian dalam upaya keseriusan juga terhadap kemanusiaan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama,” jelasnya.
Maka itu, dalam kesempatan baik ini BPBD Kaltim berharap adanya kesepakatan yang dibuat dalam bentuk pusat data atau data satu pintu di Kaltim agar penerimaan informasi terkait bencana terbaru di Kaltim dapat tersaji dengan baik dan akurat.
“Semoga bisa menjadi momen kebersamaan kita agar tidak terjadi perbedaan tanpa mengecilkan pihak manapun,” tutup Rudi.