Insitekaltim, Samarinda – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) menyerukan langkah nyata menjaga lingkungan dan memperkuat mitigasi bencana, menyusul banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan ratusan warga di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ketua JMSI Kaltim Mohammad Sukri menegaskan, rangkaian bencana tersebut harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian lingkungan serta memperbaiki tata kelola kawasan rawan bencana.
“Kami merasa berduka atas musibah di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumut. Bencana bisa terjadi kapan saja.dan terkadang karena kita sendiri yang kurang menjaga lingkungan. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya Senin, 1 Desember 2025.
Berdasarkan data sementara, tercatat korban meninggal di Aceh mencapai 96 orang dengan 76 lainnya masih hilang. Di Sumatera Utara, 217 jiwa dilaporkan meninggal dan 209 orang belum ditemukan, sementara di Sumatera Barat tercatat 129 korban meninggal serta 118 warga masih hilang.
Sukri menyampaikan belasungkawa mendalam atas besarnya korban jiwa dan kerusakan yang terjadi, serta menyerukan agar pemerintah meningkatkan koordinasi dalam penanganan bencana.
“Kami sangat prihatin dan berharap pihak yang memiliki tanggung jawab dapat lebih memperhatikan keselamatan masyarakat,” tuturnya.
Sukri juga menyoroti adanya aksi penjarahan di beberapa lokasi bencana yang terjadi akibat kondisi korban yang mulai kelaparan dan kelelahan. Ia mengingatkan hal tersebut tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun.
“Walaupun dalam keadaan sulit, penjarahan tidak dibenarkan. Pemerintah sudah mengirim bantuan melalui jalur laut dan udara. Jangan sampai muncul persoalan baru,” tegasnya.
Menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Kaltim, Sukri mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Ia mencontohkan wilayah Samarinda yang masih rentan mengalami genangan meski penanganan banjir telah membaik dalam beberapa tahun terakhir.
“Kita harus waspada. Cuaca ekstrem bisa terjadi di mana saja. Semoga Kalimantan Timur tetap aman dan terhindar dari musibah serupa,” ujarnya.
Terakhir, Sukri berharap seluruh masyarakat diberikan perlindungan dan kekuatan menghadapi ancaman bencana.
“Tuhan kiranya melindungi kita semua. Jika musibah datang, siapa pun akan merasakan pahitnya,” tutupnya.

