Insitekaltim,Sangatta – Sekretaris Komisi C DPRD Kutim Sobirin Bagus menyoroti kendala di Pelabuhan Kenyamukan, di mana pembebasan lahan belum tuntas. Meskipun pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy sudah ada, namun belum sepenuhnya berfungsi dengan baik.
“Pelabuhannya saja belum sempurna ada juga jembatan yang penghubung antara sisi pantai dan jembatan itu juga belum sempurna, itu harus disempurnakan,” jelasnya saat ditemui Minggu (12/11/2023).
Kendala-kendala tersebut menunjukkan bahwa barang turun di Samarinda menjadi pilihan yang lebih rasional.
“Saya selaku pedagang juga tahu persis, semua barang harus lewat Samarinda jadi perjalanannya mutar dan itu yang menyebabkan harga barang di Sangatta jauh lebih mahal daripada Samarinda,” paparnya.
Selain itu, Bagus juga menyoroti KEK Maloy yang memperlihatkan progres semakin baik, namun perjalanan ke sana tidak selalu semudah yang terlihat.
“Dengan beberapa rintangan seperti tanjakan curam, sehingga perhitungannya daripada barang turun di Maloy maka lebih dekat turun di Samarinda,” ucapnya.
Dengan demikian, tantangan infrastruktur dan pembebasan lahan yang belum tuntas memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait. Kenyamukan memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, namun kesulitan aksesibilitas dan kondisi infrastruktur menjadi hambatan utama.
“Keterlibatan aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah dan pelaku industri, diperlukan untuk memastikan Kenyamukan dan KEK Maloy mencapai potensinya secara maksimal,” tandasnya.