Reporter: Hilda – Editor: Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Empat periode menjabat anggota dewan, tak tanggung-tanggung usaha Yohanes Juan Jenau berhasil memekarkan Kabupaten Kukar, dimana Kutai Barat (Kubar) dan Mahakam Ulu (Mahulu) menjadi daerah pemekaran dari Kukar. Hal itu diketahui tatkala ia disambangi media di kediamannya, Perumahan Pasundan Permai, Sabtu (21/12/2019).
Sebelumnya, ia telah memekarkan delapan kampung di Kubar, termasuk yang di wilayah Mahulu saat ini. Selain kampung, ia turut memekarkan enam kecamatan, yakni lima kecamatan di Kubar dan satu di Mahulu.
“Saya punya ide memekarkan kampung, termasuk kampung di wilayah Mahulu sekarang. Saya juga tetap diskusi dengan pemerintah,” jelas pria kelahiran Naha Aruq, Long Pahangai ini.
Idenya untuk melakukan pemekaran tidak langsung disambut dengan tangan terbuka. Banyak yang menganggap bahwa apa yang ia lakukan hanyalah sensasi politik semata. Sementara tujuannya memekarkan ialah mempermudah pelayanan publik. Selain itu, saat itu ia berpikir bahwa dana kampung akan diperbanyak. Terbukti, pemerintah kini memberikan perhatian khusus untuk masyarakat dengan mengucurkan dana desa rata-rata 1 Milyar per tahunnya.
“Ternyata prediksi saya benar. Sekarang banyak kampung yang nyesal karena menolak dimekarkan dulu. Selain dapat dana yang bisa dikelola sendiri, dana itu juga bisa dibuat untuk membentuk aparat kampung sendiri sehingga menciptakan lapangan pekerjaan,” jelas Wakil Bupati Mahakam Ulu ini.
Idenya untuk memekarkan Kubar menjadi kabupaten Mahulu kembali mendapat penolakan. Meski begitu, ia tak patah arang. Bersama tokoh masyarakat, mereka membentuk kerukunan masyarakat wilayah Mahulu, yang menjadi alat perjuangan pemekaran wilayah Mahulu.
“Biasanya kalau ada ide baru tidak langsung diterima. Dibilang sensasi lah, akal-akalan cari suara lah. Bahkan nama saya dipelesetin dari JJ – Juan Jenau menjadi ‘Jual Janji’. Itu (Kerukunan Masyarakat) jadi alat perjuangan. Yang bergabung disana para kepala adat besar kecamatan,” kenangnya.
Setelah membentuk kerukunan, dilakukanlah kajian awal yang diajukan ke pemerintah Kabupaten Kubar bahwa ada keinginan wilayah Mahulu untuk menjadi kabupaten. Langkah selanjutnya yang ditempuh ialah membentuk presidium yang merupakan perpanjangan tangan dari kerukunan. Sebagai ketua DPRD kala itu, ia langsung membentuk panitia khusus (Pansus) sebagai payung untuk berdialog dengan pemerintah dan eksekutif. Ia sendiri ditunjuk menjadi ketua pansus di tahun 2004.
“Perjuangan pemekaran itu dari 2004-2012, delapan tahun lah. Setelah mekar, saya wajib kembali ke daerah asal saya,” jelas ayah dari dua anak ini.
Sampai saat ini, Juan Jenau terus berjuang membawa perubahan untuk Mahakam Ulu. Dengan peluang dan kesempatan yang ia miliki, dipastikan ia maju menjadi Bupati Mahulu di Pilkada mendatang.
582 Views