Insitekaltim, Samarinda – Hari ini (13/07/2019) digelar Dialog Masyarakat Dayak Kalimantan Timur yang bertempat di Auditorium Hotel Mesra Jl. Pahlawan Samarinda. Acara ini diisi langsung oleh Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki Tjahaja Purnama dalam kesempatannya mengungkapkan bahwa pembuktian kinerja merupakan hal yang paling utama untuk dikerjakan agar mewujudkan masyarakat yang sejahtera itu dapat terlaksana dengan nyata.
“Pejabat itu fungsinya adalah sebagai orang tua. Orang cuma melihat saya bongkar-bongkar rumah dan terlihat melanggar, jika saya mau bisa saya bongkar Jakarta dalam sehari namun kenapa saya begitu lamban membongkarnya karena ada proses disitu karena rumah susun yang kami sediakan belum jadi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan ketika melakukan pembongkaran di daerah Waduk Pluit Jakarta, Pemerintah menyediakan hingga kebutuhan di dalam rumah tangga yang akan direlokasi ke rumah susun dan menyediakan kebutuhan dasar masyarakat agar mereka dapat berpindah dengan nyaman dan tidak ragu lagi.
“Jadi waktu saya membongkar waduk pluit, itu sampai isinya saya kasih, sampai ibu-ibu yang tidak punya daster saya beliin hingga alat masak juga kami sediakan. Jadi saya mendorong mereka untuk pindah,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa banyak rakyat miskin digunakan sebagai alat beberapa pihak yang berkepentingan sebagai contoh rakyat miskin yang tinggal di bantaran sungai, rata-rata dari mereka adalah penyewa dan bukan pemilik dari rumah-rumah tersebut.
“Banyak yang menguasai lahan-lahan pinggir sungai itu bukan rakyat miskin. banyak rakyat miskin di pinggir sungai yang kita bongkar itu adalah penyewa sebetulnya. Ini banyak yang memanfaatkan rakyat miskin biasanya yang disebut tokoh lah atau bahkan banyak juga anggota dewan yang terlibat,” ujarnya.
Maka Ahok pun menegaskan bahwa banyaknya rakyat yang marah akibat penambangan dan perkebunan karena dikuasai oleh pihak-pihak berkepentingan termasuk pejabat-pejabat daerah maupun aparatur negara yang lain.
“Wajar rakyat marah, karena banyak pemimpin itu nambang liar semua disini, ya rakyat marah lah, kenapa oknum aparat boleh dan kita tidak boleh, begitu ada kesempatan kemarahan rakyat ini akan meledak, tinggal tunggu waktunya saja,” tutupnya. (Renalt)