Reporter : Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Usai melirik besaran APBD Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Bakal Calon Wakil Bupati Kutim H Lulu Kinsu merencanakan pengadaan bandara serta bertekad menuntaskan pembangunan pelabuhan.
Hal itu diutarakan pria yang akrab disapa Haji Kinsu ini dalam sambutannya pada acara silaturahmi bersama Sahabat Merah Putih, Rabu malam (9/9/2020).
Menurut dia, kedua proyek itu akan jadi fokus utama yang akan dia tuntaskan apabila memenangkan Pilkada Kutim 2020.
“Jadi saya sudah pernah keliling Kalimantan. Dan yang saya jumpai di berbagai daerah, hanya Kabupaten Kutai Timur saja yang kabupaten kaya, tapi tidak punya bandara. Seperti Kalteng, Kalsel, Kalbar, kabupaten yang memiliki kekuatan sumber daya baik manusia maupun alam, semua ada bandaranya,” tuturnya.
Ia menyayangkan peluang yang dimiliki Kutim untuk mempunyai bandara. Padahal Kutim menurut dia memiliki potensi yang sangat besar untuk merealisasikan hal itu. Persoalannya tinggal pada keinginan pemerintah daerah untuk mengambil peluang itu.
“Saya yakin Kabupaten Kutai Timur ini, kalau kita tidak punya bandara operasional pada tahun 2022 hingga 2024. Janganlah berharap kita punya bandara sampai 30 tahun ke depan,” ucapnya yakin.
Pengusaha sukses di bisnis perminyakan ini melihat banyak sekali keuntungan dari terbukanya akses udara pada sektor pariwisata, ekonomi dan industri di Kutim.
“Balikpapan dan Samarinda itu kota penyangga di Kalimantan Timur. Masing-masing dari kota ini sudah mengambil bagian untuk sektor perekonomian, industri, dan pariwisata. Nah ini harus ada yang kita tangkap peluangnya. Masa mau diambil semua sama Balikpapan dan Samarinda,” tegasnya.
Terkait transportasi laut, Kutim sudah memiliki Pelabuhan Kudungga di Dusun Kenyamukan, Desa Sangatta Utara, yang pembangunannya tak kunjung selesai.
“Pelabuhan ini sudah pernah saya sampaikan, di situ ibaratkan benang kusut yang benang merahnya panjang. Jadi harus diluruskan dulu. Jadi kalau mau cepat selesai, uraikan kusutnya lalu dipegangin terus. Sisanya tinggal perizinannya digenjot agar segera dijalankan,” jelasnya.
Lulu menambahkan, Pelabuhan Kudungga membawa pengaruh yang sama dengan perencanaan bandara sebagai akses transportasi masyarakat Kutim.
“Kalau tuntas pelabuhan di Kenyamukan, kita tidak perlu lagi pergi menginap ke Samarinda, kalau mau ke Sulawesi. Tinggal naik motor saja bersama anak-anak, nanti motornya ikut sampai di Pare-Pare,” pungkasnya.
Selain bandara dan pelabuhan, Lulu juga berharap pembangunan jalan tol bisa dilanjutkan hingga ke Kutim karena akses darat sangat penting untuk kota yang mayoritas penduduknya perantau seperti Kutim.