
Reporter: Syifa – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Sangatta – Seiring dengan gencarnya ajakan untuk vaksinasi Covid-19, berita bohong masih juga tersiar melalui berbagai platform penyebar informasi yang membuat masyarakat khususnya di Kutai Timur menjadi ragu.
Namun keraguan tersebut ditepis melalui pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) dr Bahrani Hasanal saat ditemui di ruang kerjanya Kamis (14/01/2021) pagi.
“Yang penting untuk kita infokan ke masyarakat terkait vaksin ini, MUI sudah menyatakan bahwa vaksin ini suci dan halal. Jadi untuk kaum muslimin dan muslimat tidak perlu ragu,” ujarnya.
Selain fatwa MUI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mengeluarkan ijin edar dan menyatakan bahwa implikasi atau khasiat dari vaksin Covid-19 tersebut telah melampaui standar 50 persen.
“WHO atau World Health Organization menyatakan bahwa vaksin itu bisa disebut baik kalau berkhasiat lebih dari 50 persen,” terangnya.
Dengan berbagai uji klinis dari para ahli, Bahrani menilai tidak perlu lagi masyarakat merasa takut untuk menerima vaksinasi karena sudah terjamin.
“Jadi memang vaksin kalau dengan adanya fatwa MUI oke, BPOM oke, artinya dia ada aman, berkhasiat, suci dan halal. Jadi tidak ada keraguan yang membayangi masyarakat,” jelasnya.
Bahrani juga menyinggung keberanian Presiden RI Joko Widodo dan tokoh-tokoh tersohor yang menjalani vaksinasi Covid-19 perdana untuk memastikan keamanan vaksin pada Rabu (13/1/2021) kemarin.
Ditambah dengan hasil uji klinis di Bandung yang melibatkan relawan salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang setelah diperiksa ternyata antibodinya meningkat menjadi 99 persen usai vaksinasi Covid-19.
Menurut Bahrani, dengan berbagai bukti tersebut dirasa cukup untuk menjadi dasar mengapa vaksin sangat penting dilakukan kepada masyarakat Kutai timur.
“Perlu saya sampaikan, generasi kita sekarang ini ada atau hidup, mungkin atas dasar vaksin vaksin terdahulu. Ya dulu itu ada juga penyakit menular seperti flu spanyol, ada cacar, ada polio yang membuat masyarakat banyak yang terkena bahkan banyak yang meninggal,” ungkapnya.
Akan tetapi dengan kehadiran vaksin, penyakit tersebut dapat dikendalikan dan banyak nyawa yang bisa diselamatkan dengan pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit itu.
“Jadi ini artinya bahwa vaksin tersebut mudah-mudahan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kehidupan kita selanjutnya,” tukas Bahrani.