Insitekaltim,Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur terpilih periode 2024-2029 Andi Satya Adi Saputra menyanggupi di komisi manapun ia ditugaskan. Ini ditegaskannya seusai pelantikan dan pengambilan sumpah/janji di Rapat Paripurna DPRD Provinsi Kaltim, Senin (2/9/2024).
“Di manapun komisi yang akan ditempatkan, saya siap,” ujar politikus Partai Golkar ini.
Walau dirinya secara akademik dan memiliki pekerjaan sebagai dokter spesialis kandungan, Andi Satya tidak memusingkan terkait gelar dan pekerjaannya itu harus duduk di Komisi IV.
Untuk diketahui, Komisi IV DPRD Kaltim membidangi ketenagakerjaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kepemudaan dan olahraga, agama, kebudayaan, kesejahteraan, sosial, keluarga berencana, pemberdayaan dan peranan wanita, transmigrasi, museum, cagar budaya dan kepariwisataan, serta kesehatan.
Nampak serasi apabila Andi Satya menggeluti Komisi IV. Tetapi, dengan prinsip yang dipegangnya, yakni apa saja yang diamanahkan padanya, ia sanggupi.
“Saya prinsipnya, ditempatkan di komisi berapapun, siap untuk mengabdi,” katanya.
Disinggung soal isu stunting yang sekiranya ia mampu memberikan kontribusi melalui disiplin ilmu seorang dokter, Andi Satya mengingatkan bahwa saat ini isu kesehatan tak hanya soal stunting.
Dengan segudang masalah kesehatan yang ada di Kaltim, Andi Satya menyampaikan soal keinginannya berkontribusi terhadap tiga program prioritas dalam memajukan provinsi yang dijuluki Benua Etam ini.
“Pertama adalah infrastruktur. Infrastruktur ini tidak hanya tentang pembangunan, jalan, bangunan rumah, tetapi juga infrastruktur untuk kesehatan dan infrastruktur untuk pendidikan,” sebutnya.
Infrastruktur ini akan menjadi salah satu penunjang kesehatan, pendidikan dan sekaligus fasilitas untuk masyarakat agar hidup lebih nyaman, layak dan sejahtera.
Kedua, program prioritas yang ingin digelutinya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan membuka lapangan pekerjaan. SDM yang berkualitas sangat diperlukan dalam misi memajukan Kaltim.
Mengenai lapangan pekerjaan, sebelumnya SDM dapat dibekali dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi. Otomatis, ketika SDM Kaltim berdaya, maka lapangan pekerjaan akan tumbuh sendirinya.
“Tentu saja yang ketiga, program prioritas di Kaltim adalah masalah lingkungan,” tekan Andi Satya.
Isu lingkungan tak pernah padam hingga hari ini. Permasalahan sampah, pembangunan tanpa memperhatikan lingkungan, terus mendatangkan persoalan seperti bencana alam, rusaknya habitat asli flora dan fauna, hingga kepunahan flora dan fauna tersebut.
Untuk itu, Andi Satya menegaskan pentingnya konsep green economy dan green building, agar tak hanya menggenjot pembangunan ekonomi, tapi bagaimana alam juga ikut terjaga.
“Bagaimana kita menjaga agar lingkungan ini tidak rusak, sehingga pembangunan ini bisa berkelanjutan” tutupnya.