Insitekaltim,Samarinda – Ketua DPD Partai Gerinda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun hadir dalam Jumat Curhat Kapolda Kaltim di Aula Lantai I Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun mengungkapkan titik rawan pada penyelenggaraan baik jelang maupun saat Pemilu 2024. Titik rawan pertama adalah konsistensi baik dari penyelenggara maupun partai politik (parpol).
Ia menyebutkan konsistensi terhadap komitmen penyelenggara dan parpol sering kali naik dan turun, baik jelang atau saat pemilu. Menurutnya, apabila konsistensi atas komitmen mudah goyah, maka dapat menjadikan penyelenggaraan pemilu tidak sehat. Sebab itu ia berharap seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 bisa konsisten.
“Problem kita semua adalah masalah konsistensi. Saat acara perjanjian misalnya, kita bisa tanda tangan, tapi saat selesainya malah kurang konsisten,” sebut Andi Harun, pada Jumat (19/5/2023).
“Saya harap kita semua bisa konsisten,” harapnya.
Pemimpin Kota Pusat Peradaban ini mengungkapkan titik rawan kedua, yaitu dalam proses perhitungan suara.
Ia menyebutkan rawannya kecurangan perhitungan suara ini masih sering terjadi bahkan pada lima kali berturut-turut pemilu sebelumnya.
Ia meminta pihak penyelenggara dapat berinovasi menggunakan sistem digital untuk mengatasi kecurangan itu.
“Kemudian, sistem perlindungan suara ini ada inovasi tanpa melanggar undang-undang oleh KPU dan Bawaslu, sehingga penyelenggaraan perhitungan suara dalam pemilu 5 kali berturut-turut sebelumnya tidak terulang dan terjadi model perhitungan suara yang aman menggunakan digital,” tuntutnya.
“Jika kita tidak menggunakan ID, potensi kecurangan pasti ada. Mental sudah bagus di awal tapi saat perhitungan suara, lihat ada yang kurang, partai dan suara kurang di sini mungkin ada penyelewengan,” kritiknya.
Kepada seluruh penyelenggara dan parpol ia meminta agar dapat menjalankan tahapan Pemilu 2024 dengan adil dan sehat.