Insitekaltim, Samarinda – Calon Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Calon Wakil Wali Kota Samarinda Saefuddin Zuhri menyapa masyarakat Samarinda melalui acara Extravaganza Samarinda Maju di Panggung Utama Teras Samarinda.
Di kesempatan itu, Andi Harun berbicara terkait berbagai hal utama yang menjadi permasalahan sekaligus kebutuhan warga yakni pemenuhan air bersih.
Air yang menjadi komponen penting dari kehidupan ini, membuat keduanya berfokus bagaimana air dapat mengalir di tiap-tiap rumah warga tanpa terkecuali.
Cukup sukses mengalirkan air ke berbagai wilayah yang kesulitan air bersih di masa jabatannya sebagai Wali Kota Samarinda saat ini, Andi Harun menyebut akan menuntaskan permasalahan air bersih hingga 100 persen dengan ikhtiarnya di lima tahun mendatang, apabila kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Samarinda.
“Akan kita tuntaskan 100% bagi warga untuk mengakses air bersih,” ujar politikus Gerindra itu, Minggu (6/10/2024).
Kembali mengingat ketika dirinya masih beradaptasi di posisi wali kota, Andi Harun mengungkapkan masih banyak persoalan akses air bersih di Samarinda yang dikelilingi oleh sungai terbesar kedua di Indonesia, Sungai Mahakam.
Setelah mengusut akar masalahnya, air baku bukanlah soal seperti layaknya Kota Balikpapan, tetapi instalasi pengolahan air yang mengubah air baku menjadi air bersih lah yang belum cukup.
“Alhamdulillah Sungai Mahakam itu airnya cukup kok. Sekarang rumusnya, cuma instalasi pengolahan airnya untuk mengubah dari air baku menjadi air bersih yang tidak cukup,” bebernya.
Komitmennya mendorong Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda, telah bisa dirasakan masyarakat di beberapa wilayah, seperti Perumahan Bumi Citra Lestari yang di tahun ini sudah bisa menikmati layanan air bersih.
Tegas dirinya menyampaikan pesan kepada Perumahan Tirta Kencana untuk berani mengambil tindakan besar membantu warga. Misal saja tidak terus bergantung pada APBD dan berani membeli lahan guna membangun booster.
“PDAM harus berani beli tanah di daerah yang belum ada aliran airnya. Jangan tunggu dikasih tanah oleh pemerintah baru dibangun. Kita jangan sedikit-sedikit bergantung APBD,” tutupnya.