
Insitekaltim,Samarinda – Meski namanya kerap kali disebut, Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik menegaskan dirinya tidak akan ikut dalam kontes pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 17 November 2024 mendatang.
“Apakah saya akan ikut kontestasi, sekali lagi saya bilang, tidak. Saya tidak akan ikut kontestasi,” tegas Akmal Malik pada Jumat, (12/4/2024) di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim.
Akmal menegaskan, kehadirannya datang ke Benua Etam merupakan sebuah tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo hanya untuk mengisi kekosongan.
“Ini komitmen saya. Saya di sini ditugaskan oleh presiden untuk mengisi kekosongan saja. Sampai nanti terpilih gubernur definitif,” terangnya.
Ia mengaku akan memilih melanjutkan jenjang karier sebagai aparatur sipil negara (PNS).
Akmal bahkan menyebutkan bahwa saat ini dirinya menduduki jabatan Eselon Ia sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Dia menegaskan akan memilih menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai pegawai negeri sipil.
Ia pun berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengisi kekosongan kepemimpinan di Kaltim. Dari Kaltim , ia mengaku bisa belajar banyak.
“Kaltim memberikan pelajaran banyak hal. Bagaimana menjadi penyangga IKN. Belajar bagaimana birokrasinya berjalan dengan bagus. Masyarakatnya juga tekun bekerja. Terima kasih Kaltim, enam bulan ini saya mendapatkan pelajaran yang sangat banyak,” jelasnya.
Soal namanya yang banyak dikaitkan dengan suksesi Kaltim, Akmal mengatakan Indonesia merupakan negara demokrasi. Jadi, tidak salah jika ada yang menariknya ke dalam isu-isu politik. Namun lagi-lagi Akmal menegaskan dirinya tidak akan ikut dalam kontestasi pilgub Kaltim tahun ini.
Seperti diketahui, sejumlah nama belakangan santer beredar disebut-sebut akan maju dalam kontestasi politik Kaltim 2024.
Di antaranya, mantan Gubernur Kaltim Isran Noor bersama mantan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi (2018-2023). Ada pula nama Wali Kota Samarinda Andi Harun yang saat ini juga menjabat Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim. Selain itu juga beredar nama seperti Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin, Anggota DPR RI Rudy Mas’ud.
Selain para politikus Kaltim, beberapa nama dari luar juga muncul antara lain Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga dikabarkan akan ikut dalam Pilgub Kaltim 2024.