Insitekaltim,Samarinda – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah serius menanggapi kematian tragis seorang bayi berusia enam bulan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah sakit tersebut pada Jumat (19/7/2024), didampingi oleh sejumlah pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Sidak ini dilaksanakan sebagai respon atas laporan dugaan kelalaian medis yang mengakibatkan kematian bayi Nadhifa, asal Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam kunjungannya, Pj Gubernur Akmal Malik atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga bayi Nadhifa.
Ia meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap kronologi dan penyebab kematian bayi tersebut. Investigasi ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi keluarga yang berduka.
Akmal Malik mengumumkan pembentukan tim khusus yang terdiri dari tujuh instansi untuk melakukan investigasi mendalam. Tim yang diberi nama Squad Penanganan Penyempurnaan Pelayanan Publik RSUD AWS ini akan diketuai oleh Dinas Kesehatan dan melibatkan Inspektorat, Bappeda, BKD, Tim RSUD AWS, Biro Hukum dan BKAD. Tim ini memiliki mandat untuk melaporkan hasil investigasi terkait sistem pelayanan di RSUD AWS, mencakup persoalan anggaran, kelembagaan, pembiayaan dan tata kelola.
“Saya beri waktu paling lama satu bulan. Besok saya minta buatkan SK-nya. Setelahnya akan kita lihat langkah-langkah apa yang harus diambil,” tegas Akmal Malik, menunjukkan keseriusannya dalam menangani kasus ini.
Pj Gubernur menegaskan bahwa sidak ini bukan bertujuan untuk mencari kesalahan atau menghakimi siapapun, tetapi untuk memperbaiki pelayanan publik di masa depan.
“Pelayan publik harus menyadari apa saja yang harus dibenahi ke depan. Ini adalah bagian dari reformasi cara kerja birokrasi. Kita ingin menyelesaikan ketidaksempurnaan pelayanan itu dengan pendekatan squad (tim),” tambahnya.
Kematian bayi Nadhifa menjadi pengingat akan pentingnya perbaikan mutu pelayanan kesehatan di Kalimantan Timur. Dengan langkah cepat dan tepat yang diambil oleh pemerintah provinsi, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.