Insitekaltim,Balikpapan – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengimbau agar penyandang disabilitas yang memiliki perbedaan tidak diperlakukan dengan membeda-bedakan.

“Kalau berbeda (difabel), pastilah mereka berbeda. Tapi jangan dibeda-bedakan,” kata Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat pelantikan Pengurus National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Provinsi Kalimantan Timur masa bhakti 2023-2028 di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Minggu, (26/5/2024).
Menurutnya, perbedaan tersebut tidak sepatutnya menjadi alasan untuk dibeda-bedakan, sebaiknya buka mata dan hati mendukung para difabel (penyandang cacat) terus berkarya, berdaya dan meraih prestasi.
Dengan memiliki keterbatasan, maka menjadi kewajiban pemerintah juga KONI dan DBON serta pemangku kepentingan terkait serius memberikan perhatian dan dukungan.
“Buka mata, buka hati kita, beri perhatian dan dukungan. Kalau atlet normal dapat peralatan olahraga yang bagus, maka difabel juga berhak mendapat fasilitas terbaik,” ungkapnya.
Akmal mengungkapkan dukungan untuk menunjang prestasi teman-teman difabel harus terus ditingkatkan karena tidak kurang 29 medali emas dan 30 perak diraih atlet paralympic Indonesia pada ajang olimpiade paralympic di China.
Hal ini menunjukkan semangat juang yang besar dan tidak kalah dengan atlet normal dalam mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
“Artinya 29 kali bendera Merah Putih yang sama dikibarkan dan 29 kali lagu Indonesia Raya yang sama pula dikumandangkan,” sebutnya.
Ketika atlet olahraga mampu meraih prestasi, maka atlet difabel (paralympic) pun sanggup memberikan untuk Indonesia.
“Kan tidak berbeda dengan prestasi yang diraih atlet-atlet olahraga kita yang kondisinya normal,” sambungnya.
Selain dukungan dan perhatian serius, Akmal juga meyakinkan alokasi anggaran serta reward bagi para atlet paralympic tidak berbeda dengan para atlet olahraga lainnya.
“Kita yakin teman-teman kita para difabel juga patriot olahraga, sama seperti teman-teman kita yang atlet olahraga normal lainnya,” tegasnya.