
Insitekaltim, Kukar– Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah menyampaikan sambutan yang penuh refleksi sekaligus optimisme dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2026 yang digelar di Ruang Rapat Ing Martadipura, Kantor Bappeda, Selasa 22 April 2025.
Bupati Edi membuka dengan menyampaikan bahwa tahun 2026 menandai akhir dari periode pembangunan jangka menengah daerah 2021–2026. Periode ini disebutnya sebagai masa paling berat dalam sejarah pembangunan pascareformasi, karena dijalankan dalam kondisi yang sangat tidak normal akibat pandemi Covid-19.
“Jadi, Pilkada 2020 dilaksanakan dalam kondisi Covid-19 yang tinggi. Bahkan kami dilantik secara daring,” ungkap Edi mengenang momen awal masa jabatan yang penuh tantangan.
Selama hampir dua tahun pertama masa jabatan, fokus utama pemerintah daerah bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) adalah penanganan pandemi.
Akibatnya, sejumlah program prioritas tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan ruang gerak serta dampak sosial dan ekonomi yang cukup parah di masyarakat.
Kondisi ini tergambar jelas dari meningkatnya angka kemiskinan. Data mencatat, pada tahun 2021, terdapat peningkatan signifikan jumlah penduduk miskin di Kutai Kartanegara sebanyak 3.940 jiwa.
Edi menyebut ini sebagai alarm yang membangunkan pemerintah daerah untuk segera bergerak cepat.
Sebagai respons terhadap kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kukar menyusun berbagai program stimulus untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem. Koordinasi lintas sektor pun digencarkan untuk memastikan seluruh sumber daya diarahkan pada pemulihan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Alhamdulillah pada tahun 2024 kita telah mampu mengentaskan penduduk miskin sebanyak 3.360 jiwa dengan kondisi kemiskinan ekstrem berdasarkan data statistik menunjukkan 0 persen,” bebernya.
Capaian tersebut menurutnya bukan hanya kerja keras pemerintah saja, namun merupakan buah dari kolaborasi seluruh elemen, mulai dari Forkompinda, organisasi perangkat daerah (OPD), camat, lurah, kepala desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri yang bergerak dengan cara masing-masing.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang bersama. Ini adalah keberhasilan kita bersama,” ujarnya.
Kini, memasuki fase akhir dari RPJMD 2021–2026, Edi mengajak seluruh pihak untuk menjadikan pengalaman masa pandemi sebagai pelajaran penting. Ia menekankan perlunya membangun pola pikir pembangunan yang lebih komprehensif, kolaboratif, responsif, dan adaptif.
“Setiap langkah harus direncanakan secara matang dan mempertimbangkan resiko dari setiap kebijakan yang diambil,” pungkasnya.
Musrenbang RKPD ini menjadi titik strategis dalam merumuskan arah pembangunan Kukar tahun 2026 agar lebih tepat sasaran, berkelanjutan, dan mampu menjawab tantangan zaman. Harapan ke depan, Kabupaten Kutai Kartanegara bisa bangkit lebih kuat dengan fondasi pembangunan yang kokoh dan partisipatif. (Adv)