Insitekaltim, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda Abdul Rohim mengungkapkan inisiasi kolam retensi untuk mencegah banjir di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda merupakan solusi jangka pendek.
“Kita harus rubah dulu mindsetnya bahwa ini adalah solusi jangka pendek,” kata Abdul Rohim pada Rabu, 15 Januari 2025 di Sekretariat DPRD Kota Samarinda.
Menurut Abdul Rohim, kolam retensi yang menghadirkan kolaborasi Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda itu nantinya akan memiliki kendala-kendala lainnya.
“Contoh kecilnya, lama-lama kapasitasnya pasti akan diperbesar. Tidak kuat lagi menampung yang ada,” ujarnya.
Kolam retensi, kata Abdul Rohim, nantinya justru akan menyebabkan kekeringan sebab tidak ada lagi cadangan air yang tersimpan.
“Kalau hujan deras semua tertampung, kemudian kalau tidak hujan berkepanjangan mau dapat air dari mana,” kritiknya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan langkah konkrit yang menurutnya akan menjadi solusi adalah dengan menghidupkan ekosistem.
“Menurut saya solusi permanennya adalah dengan menghidupkan ekosistem,” tegas Abdul Rohim.
Abdul Rohim menilai, menghidupkan ekosistem akan menyelesaikan masalah hingga ke akarnya. Permasalahan banjir disebabkan kurangnya daerah resapan dan jumlah pohon yang menyerap air saat curah hujan meningkat. Sehingga diperlukan ekosistem untuk menahan sekaligus menyimpan air.
“Sehingga air akan tersimpan pada akar pohon. Kalaupun kemarau, kita tetap punya cadangan air dari pohon,” pungkasnya.