Insitekaltim, Samarinda – Harga cabai di Pasar Segiri Kota Samarinda mulai mengalami penurunan tipis menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Meski demikian, penurunan harga tersebut dinilai belum signifikan dan masih bergantung pada jenis serta kualitas cabai yang dijual.
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Segiri Lia (40) mengatakan, harga cabai saat ini hanya turun sekitar Rp3.000 per kilogram dibandingkan pekan sebelumnya.
“Ini agak turun sedikit, tapi tidak banyak. Paling turunnya sekitar Rp3.000 saja,” ujar Lia saat ditemui di lapaknya, Rabu, 17 Desember 2025.
Menurut Lia, harga cabai eceran saat ini berada di kisaran Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Perbedaan harga tersebut dipengaruhi oleh jenis cabai dan kualitas barang yang tersedia di pasaran.
Ia menjelaskan, selisih harga antara penjualan grosir dan eceran cukup jauh karena adanya perhitungan biaya tambahan, seperti ongkos angkut, proses penyortiran, hingga potensi susut barang.
“Pengiriman cabai biasanya dari Sulawesi, ada juga yang dari Palu. Setiap daerah tentu berbeda kondisi dan kualitasnya,” jelasnya.
Lia menilai fluktuasi harga cabai di pasaran dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain kondisi cuaca, kualitas hasil panen, serta ketersediaan stok dari daerah penghasil.
Kenaikan harga cabai, lanjutnya, turut berdampak pada daya beli masyarakat. Saat harga tinggi, pembeli cenderung mengurangi jumlah pembelian. Meski demikian, ia mengaku penjualan justru terasa lebih lancar karena pembeli tidak terlalu banyak menawar.
Menjelang perayaan Nataru, Lia berharap harga cabai dan bahan pangan lainnya dapat tetap stabil sehingga aktivitas jual beli di Pasar Segiri tetap berjalan lancar dan jumlah pembeli tetap ramai.

