Reporter : Nada – Editor : Redaksi
Insitekaltim, Samarinda – Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggungjawab di bidang ekonomi kreatif dengan enam belas subsektor. BEKraf mempunya visi membangun Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam ekonomi kreatif pada 2030 nanti.
BEKraf juga menerapkan ada 16 subsektor dari industri kreatif yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan.
“Setiap deputi kemudian menerjemahkan visi serta misi melalui berbagai macam program unggulan yang bisa diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor tersebut,” ungkap Deputi Infrastruktur Dr. Hari Sungkari dalam sambutannya di Hotel Harris Samarinda, Sabtu (14/09/2019).
Terbentuknya BEKraf merupakan optimisme Pemerintah Indonesia bahwa ekonomi kreatif pasti akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini kian melejit. Ini ditandai dengan maraknya berbagai aplikasi juga game buatan anak muda kita yang akan membuat perkembangan cukup pesat serta memberikan dampak positif di bidang ekonomi sosial budaya,” lanjut Hari.
Bagi Hari, itulah alasan bagi BEKraf untuk meningkatkan kebutuhan jumlah dan kualitas developer aplikasi dan game.
“Mewadahi potensi para generasi muda di Kalimantan Timur, khususnya Kota Samarinda, kita hadir dengan kegiatan BEKraf Developer Day (BDD) dengan tema ‘Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0’.” tuturnya.
Memfasilitasi 500 peserta pelaku ekonomi kreatif yang ada di Samarinda, para peserta nantinya akan transfer ilmu dengan para pakar serta pelaku industri kreatif digital di Indonesia.
“Saling sharing ilmu, yang tentunya akan memberikan manfaat dan tambahan ilmu lagi bagi para peserta yang hadir,” tambahnya.
Hari mengaku, BDD merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk membangun SDM yang unggul di bidang TIK dalam rangka membawa Indonesia menjadi negara digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
“Visi misi tersebut sesuai dengan keinginan dari Presiden Joko Widodo sendiri,” lanjutnya.
Hari berharap, BDD akan mampu menjembatani para developer lokal khususnya Samarinda dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya dibidang subsektor aplikasi, game, dan web juga Internet of Things (IoT).
“Semoga dapat memberikan inspirasi buat para pengembang aplikasi dan game untuk memicu semangat kemandirian. Mengubah pola pikir masyarakat bahwa dengan kemampuan teknologi yang mumpuni, juga bisa memberikan hasil maksimal bahkan mungkin bisa membuka lapangan kerja baru,” tutupnya.
592 Views