Insitekaltim, Pasuruan – Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) menggelar Rapat Publikasi Data Statistik Sektoral I Tahun 2025 di Ruang Rapat Untung Suropati, Senin, 6 Oktober 2025.
Acara ini menegaskan pentingnya data yang akurat, lengkap, dan terintegrasi sebagai dasar pengambilan kebijakan publik.
Kepala Diskominfotik Kota Pasuruan, Imam Subekti, mengungkapkan progres input data oleh OPD sudah mencapai 94%. Namun masih ada 9 OPD yang belum tuntas mengisi data karena sejumlah kendala.
“Kendalanya beragam, mulai dari keterbatasan SDM hingga operator. Tapi ini harus segera diselesaikan demi kelengkapan data kita,” kata Imam di lokasi.
Meski begitu, Imam membawa kabar baik. Program Satu Data Kota Pasuruan kini semakin sering diakses masyarakat, pelaku usaha, hingga akademisi.
Lebih membanggakan lagi, Satu Data Kota Pasuruan sudah masuk ke Satu Data Indonesia di Bappenas. Hal ini menjadi bukti kualitas dan integritas data Kota Pasuruan di level nasional.
Sebagai bentuk apresiasi, Diskominfotik memberikan Satu Data Awards 2025 untuk OPD, kecamatan, kelurahan, dan mitra yang berkontribusi dalam pengelolaan data. Berikut daftar penerimanya:
Kategori Dinas dan RSUD:
Juara 1: Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim)
Juara 2: Dispendukcapil
Juara 3: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kategori Kecamatan:
Juara 1: Kecamatan Panggungrejo
Juara 2: Bagian Pemerintahan
Juara 3: Kecamatan Purworejo
Kategori Kelurahan:
Kelurahan Gentong
Kelurahan Pohjentrek
Kelurahan Mandaranrejo
Diskominfotik juga memberikan penghargaan khusus untuk Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) atas dukungannya dalam pendataan potensi kelurahan.
Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo (Mas Adi) memberikan apresiasi untuk semua pihak yang sudah bekerja keras. Namun, ia menegaskan agar 9 OPD yang belum tuntas segera menyelesaikan input data.
“Data itu kunci. Kalau datanya keliru, kebijakan kita juga bisa salah dan tidak tepat sasaran,” tegas Mas Adi.
Mas Adi juga menyoroti keterbukaan informasi publik. Ia berharap semangat satu data tidak hanya berhenti di tingkat kota, tetapi juga menyentuh kelurahan.
“Kita tidak ingin ada perbedaan data antara pemerintah kota dan masyarakat. Dengan satu data, program yang disusun akan sesuai dengan kebutuhan warga,” tambahnya.
Dukungan terhadap program ini datang dari legislatif. Anggota Komisi I DPRD Kota Pasuruan, Hasyim Asyari, menegaskan pihaknya akan terus mengawal agar implementasi satu data berjalan optimal.
“Di era digitalisasi ini, satu data jadi tuntutan. Data yang valid penting untuk acuan kebijakan. Kami siap mengawasi agar program ini berjalan efektif,” kata Hasyim.
Hasyim juga mengapresiasi semangat para lurah dan camat yang ikut mendukung program ini, termasuk dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Pasuruan.