Insitekaltim, Tenggarong – Rembuk Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Expo 2025 resmi digelar di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara, Sabtu, 20 September 2025. Forum ini diharapkan tidak hanya menjadi ruang diskusi, melainkan melahirkan keputusan nyata bagi ketahanan pangan nasional.
Wakil Gubernur Kaltim H Seno Aji menegaskan, setiap masukan dan rekomendasi dari rembuk harus diikuti langkah eksekusi.
“Seperti yang disampaikan Ketua KTNA, hasil pertemuan ini jangan berhenti di meja diskusi, tapi harus dijalankan agar benar-benar membantu Presiden Prabowo dalam mewujudkan kemandirian pangan,” tegasnya.
Ia menambahkan, forum KTNA menjadi wadah penting memperkuat kelembagaan petani dan nelayan, baik di daerah maupun nasional. Seno juga menyinggung capaian nasional dalam produksi beras.
“Stok beras di Bulog saat ini 3,97 juta ton. Ini bukti swasembada beras berhasil dicapai,” ujarnya.
Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan turut disorot. Menurut Seno, KTNA harus mengambil peran strategis memastikan ketersediaan pangan di kawasan yang akan menjadi pusat politik Indonesia pada 2028.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir secara daring juga menekankan perlunya langkah cepat pemerintah. Salah satunya penyederhanaan syarat distribusi pupuk.
“Sekarang petani cukup menunjukkan KTP untuk mendapat pupuk. Hasilnya, produksi padi meningkat dari 28 juta ton tahun lalu menjadi 31 juta ton, bahkan diprediksi 34 juta ton akhir tahun,” jelasnya.
Rembug KTNA di Tenggarong dihadiri sejumlah kepala daerah, termasuk Bupati Kukar Aulia Rahman Basri, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, serta Ketua KTNA Yadi Sofyan Noor. Ketua KTNA Kukar Edi Damansyah menjadi tuan rumah.

