Insitekaltim, Bontang – Kawasan tambang PT Indominco Mandiri menjadi lokasi pertama kunjungan kerja Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Rudy Mas’ud bersama jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim, Jumat, 5 September 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menegaskan pentingnya peran perusahaan tambang dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya melalui kontribusi program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Menurutnya, kunjungan kali ini tidak hanya sebatas melihat aktivitas pertambangan, tetapi juga meninjau langsung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional yang dibangun di kawasan Danau Kanahuang, Site Indominco Mandiri.
SPAM disebut sebagai standar pelayanan minimum yang sangat penting, karena harus mampu menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat di tiga daerah, yakni Kota Bontang, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara.
“Saya sempat menanyakan kelayakan air void, dan ternyata sudah aman untuk dikonsumsi. Air tersebut bercampur dengan aliran sungai dan hujan sehingga memenuhi standar,” jelas Gubernur.
Ia juga menyinggung soal produksi Indominco yang pernah mencapai puncak 17 juta metrik ton per tahun, namun kini turun menjadi sekitar 7 juta metrik ton. Kondisi ini, ujarnya, sejalan dengan turunnya pendapatan daerah.
“Produksi Indominco hilang 10 juta ton, mirip dengan APBD Kaltim tahun depan yang juga berkurang sekitar Rp10 triliun,” ungkapnya sambil berkelakar.
Di luar urusan produksi, Gubernur mengapresiasi pembangunan Arboretum 30 Gemilang yang digagas Indominco. Menurutnya, keberadaan arboretum menjadi bukti bahwa aktivitas tambang bisa meninggalkan warisan positif.
“Arboretum bukan hanya menjaga ekosistem, tetapi juga sarana edukasi lingkungan bagi masyarakat dan generasi mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, Manajemen PT Indominco Mandiri melalui Hubertus Adi Wijaya menjelaskan, perusahaan mengelola lahan konsesi seluas 24.121 hektare yang terbagi di tiga wilayah: Bontang, Kutai Timur, dan Kutai Kartanegara. Dari jumlah tersebut, 22.680 hektare merupakan kawasan hutan dengan izin pinjam pakai.
“Produksi tahun ini sesuai Rencana Kerja dan Biaya (RKB) sebesar 3,3 juta ton, dan tahun depan ditargetkan sekitar 8 juta ton,” ungkapnya, didampingi manajemen lainnya, Burhanudin dan Hasto Pranowo.
Kunjungan ini turut dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Hj Sarifah Suraidah, Anggota DPRD Kaltim, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Wali Kota Bontang Hj Neni Moerniaeni, jajaran Forkopimda Bontang, serta pimpinan perangkat daerah baik dari Pemprov maupun Pemkot Bontang.
Melalui kunjungan ini, Pemerintah Provinsi Kaltim menegaskan komitmennya mendorong sinergi antara dunia usaha dan pemerintah dalam menjaga lingkungan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.