Insitekaltim, Samarinda – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan perannya dalam meningkatkan kualitas perempuan. Melalui Seminar Kesehatan bertema “Kesehatan Mental Perempuan dalam Meningkatkan Kualitas Diri”, DWP Kaltim mengajak anggotanya untuk lebih peduli pada pentingnya menjaga kesehatan jiwa. Kegiatan ini berlangsung di Convention Hall Gelora Kadrie Oening Samarinda, Rabu, 27 Agustus 2025 sebagai rangkaian dari Kaltim Expo 2025.
Seminar yang terselenggara berkat kolaborasi DWP BPKAD Kaltim dan DWP Dinas Kesehatan Kaltim ini mencerminkan sinergi lintas bidang DWP Kaltim, mulai dari sosial budaya, pendidikan hingga ekonomi.
Hadir sebagai narasumber, Psikolog R.R. Rani Meita Pratiwi Subagyono. Ia menegaskan bahwa perempuan kerap memikul peran ganda, baik sebagai ibu rumah tangga maupun pekerja. Kondisi ini, menurutnya, membuat kesadaran akan kesehatan mental menjadi kunci penting.
“Perempuan harus menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Saat mental sehat, kita bisa mengelola peran dan tekanan dengan lebih baik. Kualitas diri meningkat, keluarga lebih harmonis dan kontribusi ke masyarakat juga lebih optimal,” jelas Rani Meita.
Acara resmi dibuka oleh Ketua DWP Kaltim yang diwakili Suhelni M Syirajudin. Ia mengapresiasi semangat kolaborasi antar-DWP yang berhasil melahirkan kegiatan inspiratif.
“Melalui seminar ini, kami ingin perempuan Kaltim semakin memahami pentingnya kesehatan mental. Sebab, perempuan yang sehat secara psikologis akan melahirkan keluarga kuat dan masyarakat berkualitas,” ungkap Suhelni.
Tak berhenti pada edukasi, DWP Kaltim juga memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan Amaiya Scarf—produk kreatif karya anggota DWP yang diharapkan menjadi identitas sekaligus peluang pemberdayaan ekonomi. Kehadiran Amaiya Scarf menandai langkah nyata DWP dalam menghadirkan inovasi yang memadukan nilai budaya, pendidikan dan ekonomi.
Dengan rangkaian kegiatan tersebut, DWP Kaltim tak hanya fokus pada penguatan mental dan kualitas diri perempuan, tetapi juga membuka ruang bagi lahirnya karya nyata yang berdampak pada pembangunan daerah.