Insitekaltim, Balikpapan — Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso meresmikan Export Center Balikpapan di Galeri UMKM Balikpapan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Peresmian ini menjadi langkah strategis Kementerian Perdagangan dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) agar mampu bersaing dan menembus pasar ekspor.
Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa Export Center Balikpapan akan menjadi pusat pendampingan dan fasilitasi bagi UMKM di Kaltim.
“Kita akan bantu UMKM Kaltim dari Export Center Balikpapan ini. Kita ingin UMKM kita juga bisa ekspor,” kata Mendag.
Export Center ini merupakan bagian dari program “UMKM Bisa Ekspor” yang telah digagas Kementerian Perdagangan sejak Januari 2025. Saat ini, pusat layanan serupa juga telah hadir di Surabaya, Makassar, dan Batam. Di setiap pusat, Kementerian memberikan dukungan menyeluruh mulai dari peningkatan kualitas produk, pengemasan menarik, business matching, hingga transaksi ekspor yang konkret.
“Sejak Januari hingga Juli saja, kami sudah memfasilitasi 700 hingga 800 business matching antara UMKM dan buyer luar negeri. Nilai transaksinya telah mencapai USD90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun,” ungkap Mendag. Ia menyebutkan capaian ini membuktikan bahwa UMKM mampu menembus pasar global asal didampingi secara tepat dan berkelanjutan.
Keberadaan Export Center di Balikpapan juga menjadi pintu masuk untuk menjaring potensi ekspor dari seluruh wilayah Kaltim. Kementerian akan menugaskan penyuluh ekspor ke 10 kabupaten dan kota untuk menjangkau pelaku UMKM secara langsung.
“UMKM jangan ragu-ragu. Kita akan dampingi terus agar buyer percaya. Kita akan bantu semua proses ekspor,” tegas Mendag.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud (Harum) menyambut baik kehadiran Export Center dan menyampaikan komitmen Kaltim dalam mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru sebagai fondasi ekonomi masa depan.
“Kaltim tidak bisa terus bergantung pada batu bara dan migas. Kita punya potensi besar dari laut dan darat. Dari ekonomi biru ada rumput laut, udang, kerang, dan ikan. Sedangkan dari ekonomi hijau, kita punya sawit, cokelat, karet, pisang kepok, dan keratom,” papar Gubernur Harum.
Ia menyoroti potensi keratom yang selama ini diekspor melalui Kalimantan Barat, padahal tanaman tersebut banyak tumbuh di Kutai Kartanegara. “Sekarang kita sudah punya Export Center Balikpapan, kenapa tidak kita ekspor dari sini saja?” ujarnya.
Mendag Budi Santoso menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan ekspor berbasis potensi lokal di Kaltim. Ia menyebut Kaltim memiliki langkah konkret untuk naik kelas dalam sektor ekspor.
“Dengan komitmen pemerintah daerah dan dukungan pusat, saya yakin UMKM Kaltim bisa lebih maju. Kita ingin Kaltim menjadi contoh sukses ekspor berkelanjutan di Kalimantan,” tutup Mendag.
Pemprov Kaltim pun menyampaikan terima kasih atas kehadiran Export Center dan berharap pembinaan berkelanjutan dapat menjadikan produk-produk Kaltim semakin berdaya saing di pasar global. (Adv/Diskominfokaltim)
Editor: Sukri