
Insitekaltim,Samarinda – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Sapto Setyo Pramono berkomitmen penuh untuk mengawal berbagai aspirasi penting warga Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir.
Dalam reses masa persidangan II tahun 2025 yang digelar Kamis, 3 Juli 2025, Sapto mendengar langsung keluhan warga terkait mandeknya pembangunan Masjid Al-Ihsan, persoalan banjir, serta kebutuhan sekolah menengah atas (SMA) di wilayah tersebut.
Salah satu fokus utama Sapto adalah percepatan penyelesaian Masjid Al-Ihsan yang sudah lima tahun dibangun secara swadaya, namun progresnya baru mencapai sekitar 30 persen. Ketua RT 27 melaporkan, keterbatasan dana menjadi penghambat utama sehingga masjid belum bisa difungsikan maksimal sebagai pusat ibadah warga.
“Masjid ini harus segera diselesaikan. Segera lengkapi administrasi, kita dorong agar bisa diakomodasi melalui APBD provinsi. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga amal jariyah,” ujar Sapto di hadapan warga.
Ia berencana berkoordinasi langsung dengan Gubernur Kaltim dan Wali Kota Samarinda agar tidak terjadi tumpang tindih pendanaan. Bahkan, Sapto menyiapkan audit kebutuhan masjid lewat tim desain yang akan diturunkan ke lapangan.
“Yang kurang apa saja, nanti kita audit. Kita atur detail agar tahu berapa kebutuhan pastinya. Jangan khawatir, saya kawal,” tambahnya.
Selain masjid, warga RT 09 juga menyuarakan keluhan lama terkait banjir yang rutin melanda Jalan Damai. Air bahkan bisa naik hingga dua meter dan merendam rumah, membuat warga terisolasi saat hujan deras.
“Sudah puluhan tahun kami tidak bisa beraktivitas saat banjir. Mohon dibantu agar ada solusi,” kata Ketua RT 09.
Sapto menanggapi serius persoalan banjir ini. Menurutnya, banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, melainkan juga pemerintah provinsi. Ia berjanji akan segera mengoordinasikan langkah teknis dan mencari sumber pendanaan yang tepat agar masalah banjir bisa ditangani tuntas.
“Soal banjir, saya segera koordinasi dengan dinas terkait di provinsi. Ini juga bagian dari tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Warga juga meminta dibangunnya SMA di Sidodamai. Selama ini, siswa harus mendaftar ke sekolah di luar wilayah dan kerap terkendala sistem zonasi.
“Anak-anak kami sering ditolak di SMA lain karena zonasi. Kami harap bisa dibangun SMA baru di sini,” kata salah satu warga.
Sapto mencatat kebutuhan SMA sebagai prioritas. Ia menyebut akan mendorong pengajuan ini ke Pemprov Kaltim agar menjadi program prioritas, sehingga anak-anak Sidodamai bisa mendapatkan akses pendidikan yang lebih dekat dan merata.
“
Usulan SMA juga penting. Saya akan perjuangkan bersama agar masuk prioritas pembangunan,” ujarnya.
Untuk mempermudah tindak lanjut, Sapto meminta setiap RT membuat surat resmi yang disampaikan ke DPRD. Dengan begitu, administrasi lebih jelas dan penanganan bisa lebih cepat.
“Semua usulan sudah saya catat, tapi sebaiknya dibuat surat resmi dari RT agar lebih kuat secara administratif,” katanya.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang komunikasi dengan warga. Sapto juga meminta doa dan dukungan agar perjuangan penuntasan masjid, sekolah, dan banjir dapat segera terwujud.
“Silaturahmi ini bukan sekadar formalitas. Doakan saya agar bisa membantu warga Sidodamai dengan maksimal,” tutup Sapto.

