Insitekaltim, Balikpapan — Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi lokal sebagai prioritas pembangunan. Hal tersebut disampaikan dalam rapat bersama Komisi XII DPR RI yang digelar di Hotel Four Points Balikpapan, Kamis, 19 Juni 2025.
Dalam sambutannya, Gubernur Harum menilai bahwa kunjungan kerja Komisi XII memiliki makna strategis dalam mendukung pengelolaan sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) di Kalimantan Timur. Ia menyebut kunjungan tersebut bukan hanya sarana menyerap aspirasi langsung dari daerah, tetapi juga menjadi wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengawal kebijakan sektor strategis.
“Kami berharap kehadiran Komisi XII bersama kementerian teknis dan pelaku usaha tambang serta energi dapat membuka ruang diskusi yang produktif dan menciptakan solusi konkret,” ujarnya.
Isu-isu krusial yang menjadi perhatian, seperti tata kelola energi, kepatuhan lingkungan, serta keberlanjutan investasi, disebutnya harus dibahas secara terbuka dan objektif. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memastikan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab dan berpihak kepada generasi mendatang.
Menurut gubernur, pertemuan tersebut menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa kebijakan pembangunan di sektor energi dan pertambangan berjalan seimbang dengan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan kepentingan masyarakat.
Sebelumnya, dalam pertemuan yang sama, Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XII DPR RI Dony Maryadi Oekon menjelaskan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan untuk melakukan pengawasan langsung terhadap pelaksanaan usaha di sektor energi dan pertambangan. Pengawasan tersebut terutama difokuskan pada kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan, pelaksanaan reklamasi, dan izin investasi.
“Kami juga ingin mengidentifikasi berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola lingkungan dan menjalankan kewajiban sosial mereka,” terang Dony.
Ia menambahkan, selain sebagai forum dialog, kegiatan ini juga bertujuan membangun sinergi lintas sektor dalam mengatasi persoalan lingkungan dan sosial yang muncul dari aktivitas usaha.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pihak yang hadir dapat memberikan penjelasan dan komitmen nyata dalam menindaklanjuti isu-isu yang berkembang, baik dari segi pengelolaan sumber daya maupun dampaknya bagi masyarakat sekitar,” lanjut Dony.
Dony menjelaskan bahwa hasil dari pengawasan dan diskusi ini akan dijadikan sebagai bahan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat sasaran. Selain itu, juga akan digunakan sebagai dasar penguatan fungsi pengawasan Komisi XII terhadap sektor ESDM, lingkungan hidup, serta investasi strategis nasional.
Ia juga menyampaikan bahwa berbagai masukan yang diperoleh selama kegiatan di Kalimantan Timur akan dibahas lebih lanjut dalam rapat dengar pendapat bersama menteri terkait di masa sidang mendatang.
“Kami berharap diskusi yang berlangsung hari ini bisa melahirkan solusi konkret, menuju pembangunan yang adil, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur maupun Indonesia secara keseluruhan,” tegasnya.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor energi dan pertambangan. Para anggota Komisi XII kemudian melakukan diskusi dan sesi tanya jawab dengan jajaran direksi dan perwakilan perusahaan, membahas berbagai aspek teknis hingga komitmen sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar lokasi operasional.
Kegiatan ini menandai upaya serius DPR RI dan daerah dalam memperkuat pengawasan dan memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (Adv/DiskominfoKaltim)
Editor: Sukri