
Insitekaltim, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur Baharuddin Muin mendesak pemerintah pusat untuk segera memfungsikan jembatan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Infrastruktur strategis ini dinilai penting untuk mempercepat pergerakan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur, terutama dalam mendukung pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harapan saya sebagai orang Penajam, jembatan tersebut bisa dipergunakan oleh masyarakat agar roda perekonomian menjadi lancar,” ujar Baharuddin Muin kepada sejumlah wartawan, Rabu, 28 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa keberadaan jembatan tol Penajam-Balikpapan akan memberikan dampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya dalam menjawab kebutuhan mobilitas dan distribusi barang yang selama ini kerap tersendat oleh keterbatasan akses transportasi antardaerah.
Jembatan tersebut, yang membentang di atas Teluk Balikpapan, merupakan hasil inisiatif bersama antara Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan jarak tempuh hanya sekitar 15 menit, jembatan ini digadang-gadang menjadi penghubung vital yang mampu memangkas waktu perjalanan secara signifikan, dibandingkan dengan jalur laut yang selama ini digunakan masyarakat.
Desain teknis jembatan tol ini mencerminkan ambisi besar pemerintah daerah. Dibangun sepanjang 7,9 kilometer dan lebar 33 meter, jembatan ini dirancang dengan ruang bebas setinggi 65 meter dari permukaan air laut tertinggi, setelah mengalami revisi dari rencana awal yang hanya 50 meter. Revisi ini memungkinkan kapal-kapal besar untuk melintas di bawahnya tanpa hambatan, serta membuka peluang bagi pelayaran logistik berskala besar di kawasan Teluk Balikpapan.
Lebih jauh, Baharuddin menyampaikan bahwa jembatan ini tidak hanya menjadi jalur penghubung antara dua wilayah administratif, tetapi juga menjadi simpul utama dalam mendukung pengembangan Kawasan Industri Kariangau dan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau yang terletak di Balikpapan.
Konektivitas tersebut, menurut Sekretaris Fraksi Gerindra itu, merupakan fondasi penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Timur.
Selain itu, jembatan ini diproyeksikan menjadi jalur alternatif yang strategis dalam menghubungkan wilayah Penajam Paser Utara dengan Provinsi Kalimantan Barat, membuka potensi keterhubungan lintas provinsi yang lebih luas.
“Jembatan tol ini penting bukan hanya bagi masyarakat Penajam dan Balikpapan, tapi juga dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara. Pemerintah pusat seharusnya melihat ini sebagai proyek prioritas yang harus direalisasikan segera,” kata Baharuddin.
Ia berharap proyek ini dapat dibangun seiring dengan tahapan pembangunan IKN, sehingga ketika ibu kota negara baru itu mulai beroperasi, seluruh infrastruktur pendukungnya telah siap dan berfungsi optimal.
Desakan ini sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah pusat untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan infrastruktur di daerah penyangga IKN.
Menurut Baharuddin, tanpa percepatan pembangunan jembatan tol ini, pengembangan kawasan industri dan ekonomi di sekitarnya akan terus terhambat dan masyarakat akan tetap menghadapi keterbatasan dalam mobilitas harian mereka.