Insitekaltim,Samarinda – Memasuki bulan juli, Kalimantan Timur, akan ramai dikunjungi wisatawan asing. Hal ini terjadi karena pada bulan ini hingga agustus disebut “Peak Season”.. Maka tak heran biasanya para pemandu wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia Kalimantan Timur, hilir mudik memandu para tamu yang berkunjung.
Kabiro organisasi, Hukum dan Etika DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia Kaltim, Awang Jumri menerangkan kepada insitekaltim bahwa pada bulan juli hingga agustus merupakan bulan kunjungan para wisatawan asing ke Indonesia khususnya di Kalimantan Timur karena bertepatan dengan musim panas di eropa.
“Biasanya bulan ini dan agustus puncaknya tamu eropa datang ke Kalimantan Timur, karena di sana bertepatan dengan summernya (musim panas) wisatawan mancanegara, dan biasanya pada musim Summer ini banyak wisman yg memilih berlibur ke luar, termasuk ke Indonesia,” ungkap Jumri sapaan akrabnya pada insitekaltim di Jalan Juanda Samarinda, Senin (08/07/2019) siang.
Lebih lanjut, Awang Jumri menjelaskan bahwa Kalimantan Timur tidak semudah itu menjadi daerah pilihan para wisatawan asing yang menuju Indonesia, namun masih ada para wisatawan yang mencari wisata alam asli dan akan memilih Kaltim sebagai tujuannya.
“Memang tidak semudah itu Kaltim dapat menjadi pilihan, karena seorang wisman akan memiliki banyak opsi liburan di Indonesia. Kebanyakan yang suka dengan wisata yang natural akan memilih Kaltim, ditambah berbagai mamalia Endemic seperti orang utan, pesut dan hewan lainnya,” tambahnya.
Ia berharap agar dalam momentum seperti ini, masyarakat Kalimantan Timur makin sadar akan potensi daerahnya dalam bidang pariwisata dan dapat menjaganya bersama agar semakin banyak wisatawan asing yang dapat menjadikan Kalimantan Timur sebagai destinasi berliburnya dengan keunggulan yang dimiliki kita
“Jaga bareng-bareng, Namun tidak semudah itu memang Kaltim menjadi pilihan, paling tidak jangan pernah buang sampah sembarangan, karena beberapa kali dalam perjalanan wisata saat saya memandu para tamu dari eropa mereka sampai menggeleng kepala saat melihat kebiasaan orang Indonesia yang suka buang sampah sembarangan bahkan dari mobil saat sedang jalan,” tegasnya.
Saat ini Awang Jumri fokus kepada pendampingan para wisatawan asing dari eropa dan dalam waktu dekat akan mendampingi 3 grup dari berbagai negara Eropa seperti Belgia, Belanda dan Jerman. (Renalt)