
Insitekaltim, Kukar – Prestasi membanggakan diraih Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, dalam ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) ke-XI tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2025. Desa ini meraih juara pertama untuk kategori olahan khas daerah berkat produk inovatif unggulannya, Cokelat Lung Anai.
Ajang TTG Kaltim yang digelar sejak 30 April hingga 3 Mei 2025 di Kabupaten Penajam Paser Utara itu menjadi ajang adu kreasi dan inovasi desa-desa se-Kalimantan Timur dalam mengangkat potensi lokal berbasis teknologi. Di antara beragam produk yang dipamerkan, Cokelat Lung Anai mencuri perhatian juri dan pengunjung berkat kualitas rasa, proses produksi yang inovatif, dan muatan kearifan lokal.
Produk cokelat ini diolah dari biji kakao asli hasil perkebunan masyarakat setempat, menggunakan teknologi tepat guna berupa alat pemroses semi-modern yang dirancang oleh warga sendiri. Proses pembuatannya juga melibatkan fermentasi alami selama lima hari untuk menghasilkan cita rasa premium dan aroma yang khas.
Camat Loa Kulu, H. Adriansyah, menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa desa-desa di Loa Kulu memiliki potensi besar yang dapat bersaing secara regional jika didukung dengan inovasi dan sinergi komunitas.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa desa-desa di Loa Kulu mampu bersaing di tingkat provinsi dengan mengangkat potensi lokal berbasis teknologi tepat guna. Kami berharap ke depan akan lebih banyak produk unggulan desa yang bisa dikenal secara nasional,” ujar Adriansyah.
Ia juga menegaskan Cokelat Lung Anai adalah contoh nyata pemanfaatan teknologi ramah lingkungan yang memberikan nilai tambah pada hasil kebun warga.
“Ini adalah contoh nyata kreativitas dan semangat gotong royong masyarakat desa mampu menghadirkan produk unggulan yang bernilai ekonomi tinggi,” tambahnya.
Pemerintah Kecamatan Loa Kulu berkomitmen mendukung pengembangan produk ini melalui pelatihan, pendampingan teknis, hingga promosi lintas wilayah. Koordinasi dengan OPD terkait juga akan terus dilakukan agar kualitas dan kapasitas produksi dapat ditingkatkan seiring dengan berkembangnya permintaan pasar.
Sementara itu, pengurus Kelompok Usaha Olahan Cokelat Lung Anai menyebut bahwa produk mereka kini telah dipasarkan ke berbagai kecamatan di Kutai Kartanegara dan mendapat sambutan positif.
“Kami sangat bersyukur produk cokelat ini kini bisa dikenal lebih luas. Dengan adanya dukungan dari pemerintah desa dan kecamatan, kami optimis bisa meningkatkan produksi serta mengembangkan varian rasa cokelat khas Lung Anai,” ujar salah satu pengurus.
Produk Cokelat Lung Anai tidak hanya hadir dalam bentuk batangan, tapi juga dalam varian bubuk cokelat murni dan kue kering berbahan dasar cokelat. Semua varian ini sukses menarik perhatian pada pameran TTG Kaltim, memperkuat posisi Desa Lung Anai sebagai pionir inovasi desa di bidang pengolahan pangan berbasis lokal. (Adv)

