
Insitekaltim, Samarinda – Pemotongan anggaran beasiswa di Kalimantan Timur membuat kekhawatiran baru bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang kini seolah terancam kehilangan akses pendidikan. Anggota DPRD Kaltim Fuad Fakhruddin menyuarakan kegelisahan ini menyerukan pentingnya alokasi yang tepat sasaran agar harapan pendidikan tak memudar di tengah kebijakan penghematan.
“Beasiswa seharusnya bukan sekadar angka, tetapi harapan nyata bagi mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan,” ujar Fuad, Jumat (8/11/2024).
Ia menambahkan, tanpa alokasi yang terarah, beasiswa bisa kehilangan tujuan utamanya mengangkat siswa tidak mampu menuju masa depan yang lebih baik.
Fuad menekankan bahwa di tengah keterbatasan anggaran, siswa dari keluarga tidak mampu harus diprioritaskan dalam penerimaan beasiswa.
Baginya, beasiswa bukan sekadar bantuan finansial tetapi juga bentuk keadilan bagi pelajar di pelosok Kaltim yang masih berjuang dengan minimnya fasilitas pendidikan.
“Siswa di daerah pelosok sangat bergantung pada bantuan ini. Tanpa beasiswa, mereka bisa kehilangan kesempatan belajar yang setara,” tegasnya.
Pengurangan anggaran beasiswa bukan hanya angka di atas laporan, tetapi bisa menjadi tamparan keras bagi pendidikan di Kaltim.
Menurut Fuad, banyak siswa yang cerdas dan berprestasi, namun terkendala ekonomi, yang sangat bergantung pada beasiswa untuk terus melanjutkan pendidikan.
“Kami harap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan ini agar pendidikan tetap menjadi prioritas,” kata Fuad.
Pengawasan dan verifikasi ketat, kata Fuad, sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa beasiswa benar-benar diterima oleh mereka yang layak, bukan pihak-pihak yang seharusnya tidak menerima.
“Pengawasan yang baik adalah kunci agar anggaran yang ada tidak meleset dari sasaran. Beasiswa harus tepat sasaran, jangan sampai ada siswa yang membutuhkan justru tak terjangkau,” jelasnya.
Dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, kebutuhan akan SDM yang kompeten dan berdaya saing tinggi menjadi sangat krusial. Fuad berharap agar anggaran beasiswa tidak hanya dikembalikan, tetapi bahkan ditambah.
“Dengan hadirnya IKN, kita perlu SDM yang siap bersaing. Pendidikan adalah fondasi masa depan dan beasiswa adalah salah satu jalannya,” tegasnya.
Fuad juga mengajak masyarakat turut berperan mengawasi dan memastikan bahwa beasiswa benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan, demi menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik di Kalimantan Timur.

